Menkeu minta DJPPR tingkatkan kredibilitas hadapi tantangan global

Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani meminta Direktorat Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk terus meningkatkan kredibilitas dan integritas dalam menghadapi tantangan global yang semakin dinamis dan membuat risiko terhadap keuangan negara semakin beragam.

Pasalnya, DJPPR mempunyai tugas yang sangat penting dalam mengelola pembiayaan, hibah, dan surat berharga negara.

“Lingkungan berubah, konteks berubah, dinamika berubah. Makanya saya selalu bilang jangan pernah lelah mencintai Republik ini," kata Sri Mulyani dalam Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 DJPPR di Jakarta, Jumat.

Oleh karena itu, lanjut dia, meski semua insan DJPPR lelah, namun tetap bisa semangat karena melakukan seluruh tugas dengan hasrat bahwa pekerjaan yang dilakukan adalah untuk Republik Indonesia, untuk seluruh rakyat.

Menkeu juga menegaskan kepada seluruh jajaran DJPPR bahwa pengelola keuangan negara dari sisi pembiayaan dan risiko merupakan sebuah pilihan yang tidak mudah. Dengan demikian, dirinya berharap DJPPR dapat terus memegang semangat kebaikan dan kompetensi dalam menjalankan tugasnya dengan baik.

Selain itu, komitmen bisa dipercaya, berintegritas, dan kompeten harus ada dalam pikiran seluruh insan DJPPR lantaran negara dan rakyat Indonesia mengharapkan dan menaruh harapan di dalam pundak masing-masing insan.

"Saya jalani dan saya ikhlas. Itu yang saya inginkan dari DJPPR," tuturnya.

Sri Mulyani pun menyampaikan apresiasi atas kerja keras DJPPR selama ini. Tema HUT DJPPR yang diangkat pada tahun ini, yakni SOLID (Sinergi, Objektif, Loyal, Integritas, Digital) dinilai telah sesuai dengan nilai Kemenkeu yang ditunjukkan oleh DJPPR sebagai jati diri dan karakter institusi dalam mengelola keuangan negara.

“Sebuah nilai yang spesifik yaitu SOLID singkatan dari Sinergi, Objektivitas, Loyalitas, Integritas, dan Digital. Bolehlah itu komplemen terhadap nilai Kementerian Keuangan. Selamat kepada Anda semuanya,” ujar Sri Mulyani.
Baca juga: Menkeu: Edukasi dan aturan fintech diperlukan agar pengguna tetap aman
Baca juga: Sri Mulyani minta komitmen kolektif buka pendanaan aksi iklim dunia
Baca juga: Sri Mulyani pertimbangkan beri insentif bagi daerah bangun MPP