Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah kembali melemah pada Jumat pagi, turun 95 poin dari posisi sebelumnya menjadi Rp10.140 per dolar AS dalam transaksi antarbank di Jakarta.
"Nilai tukar rupiah terus melemah terhadap dolar AS seiring dengan ekspektasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cenderung melambat," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada.
Ia menambahkan, pernyataan salah satu pejabat pemerintah bahwa level Rp10.000 per dolar AS bukanlah batasan psikologis menimbulkan asumsi bahwa pelemahan rupiah masih bisa berlanjut.
"Selain itu, pernyataan Bank Indonesia (BI) bahwa inflasi Juli bisa lebih tinggi direspon negatif oleh pasar karena laju ekonomi domestik masih akan terbebani," kata dia.
Apalagi, ia menambahkan, dampak eksternal dari perlambatan ekonomi China menambah sentimen negatif bagi mata uang Indonesia.
Sementara Ekonom Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, mengatakan nilai tukar mata uang domestik memiliki potensi penguatan menyusul langkah BI yang mengeluarkan instrumen Foreign Exchange (FX) swap facility.
"BI untuk pertama kalinya melakukan lelang FX Swap yang direspon cukup positif," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013