Jakarta (ANTARA News) - Obesitas pada anak berisiko meningkatkan terjadinya kematian muda atau kematian di bawah usia 55 tahun, kata Ketua II Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. Aman Pulungan, SpA(K).
"Anak yang obesitas berisiko mengalami intoleransi glukosa, hipertensi, atau hiperkolesterol yang merupakan penyebab kematian muda," ujar Aman pada diskusi kesehatan di Jakarta, Kamis malam.
Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan, yang terjadi ketika konsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlukan tubuh.
Aman mengatakan obesitas lebih banyak terjadi karena pola hidup yang tidak sehat dan seimbang dibandingkan faktor genetik.
Salah satu penyakit yang paling rentan menyerang usia muda akibat obesitas pada masa anak adalah diabetes.
Aman mengimbau agar masyarakat lebih waspada dengan melakukan pencegahan terjadinya obesitas dengan melakukan langkah `5 2 1 0`.
"Lima yaitu konsumsi lima porsi sayur perhari, dua adalah supaya Anda tidak duduk lebih dari dua jam, satu untuk sisihkan satu jam untuk aktivitas fisik setiap hari dan 20 menit kegiatan olahraga minimal tiga kali seminggu," jelas Aman.
Sementara untuk nol, Aman mengimbau agar masyarakat tidak mengonsumsi minuman bergula sama sekali dan lebih memilih konsumsi air putih atau air mineral.
Pewarta: Maria Rosari
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013