Gagasan ini memerlukan DNA baru pegawai PLN, yang secara tradisional PLN mempunyai pengetahuan dan kapasitas mengenai pembangkit listrik berbasis fosil

Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) komitmen memperkuat kompetensi sumber daya manusia (SDM) sebagai modal utama dalam menjawab tantangan transisi energi di Indonesia.

SDM yang lincah dan adaptif menjadi kunci perusahaan untuk terus bertransformasi hingga berkontribusi besar dalam mewujudkan net zero emission (NZE) pada 2060.

"Ketika kami berbicara tentang transisi energi, kami harus memikirkan banyak aspek, kami tidak bisa hanya berbicara tentang lingkungan hidup tetapi juga sosial, ekonomi, politik, dan situasi lainnya, termasuk tenaga kerja dan sumber daya manusianya," kata Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN Yusuf Didi Setiarto melalui keterangannya di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan karyawan PLN telah menjalani program pelatihan hingga pendidikan, baik dalam negeri maupun luar negeri untuk melakukan studi dari soal keamanan dan ketahanan energi dari negara-negara maju.

Dengan demikian, SDM PLN yang ada bisa mendapatkan pengalaman dan ilmu yang bermanfaat untuk menjalankan misi akselerasi transisi energi di tanah air.

"Kini PLN mempersiapkan beberapa pegawai untuk menjalani pendidikan formal baik pelatihan maupun workshop dan studi komprehensif serta magang di mitra strategis kami untuk mendapatkan pengalaman yang baik," ujar Didi.

Ia mencatat PLN telah mengirimkan setidaknya sekitar 300 pegawai untuk mendapatkan gelar master. Dari mereka juga ada yang belajar hingga ke luar negeri seperti Australia, Inggris, dan Amerika Serikat.

"Gagasan ini memerlukan DNA baru pegawai PLN, yang secara tradisional PLN mempunyai pengetahuan dan kapasitas mengenai pembangkit listrik berbasis fosil. Oleh karena itu, untuk menghadapi transisi energi, Direktorat SDM mempersiapkan seluruh SDM untuk menyukseskan transisi energi," katanya.

Didi menekankan bahwa PLN terus meningkatkan program capacity building bagi seluruh insan PLN. Menurutnya, PLN terus berinvestasi dalam pembangunan energi terbarukan dan mendukung modal untuk aspek transisi yang adil seperti pelatihan dan rehabilitasi pembelajaran.

"Untuk menjadikan PLN perusahaan yang kokoh dan agile, kami membutuhkan SDM terbaik di setiap bidang. Program tugas belajar ini menargetkan 15 persen pegawai PLN berpendidikan magister dan doktoral," ujar Didi.

PLN menyebut dalam tiga tahun terakhir terus menjalankan transformasi perusahaan berbasis digital mulai dari energi primer, pembangkitan, transmisi, distribusi, sistem keuangan, sistem pengadaan hingga pelayanan pelanggan.

Transformasi digital tersebut diklaim mampu meningkatkan efisiensi perusahaan termasuk di dalamnya pada SDM.


Baca juga: PLN galang kolaborasi global dukung pendanaan transisi energi di RI
Baca juga: Menteri ESDM sebut hidrogen berperan dukung transisi energi Indonesia
Baca juga: Indonesia dan ADB sepakati komitmen percepatan pensiun dini PLTU

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023