Menurutnya, kepercayaan masyarakat terhadap jual beli online memang menjadi salah satu kendala bagi perkembangan e-commerce di Indonesia.
"Mungkin banyak yang mendapat pengalaman buruk, misalnya sudah transfer uang tapi barang tidak sampai," katanya di Jakarta, Kamis.
Itulah mengapa, dia membuat mekanisme bayar di tempat saat barang datang (Cash on Delivery) demi meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap e-commerce.
Lebih lanjut, dia mengatakan COD biasanya dilakukan di awal transaksi karena konsumen belum percaya seutuhnya.
"Dari 20 kota dan berkembang menjadi 57 kota yang melayani COD, jumlah order COD membludak lebih dari 50 persen. Tetapi bulan kedua jumlah yang COD turun karena mereka sudah percaya dengan bayar transfer atau lewat kartu kredit," jelasnya.
Hadi optimis e-commerce dapat lebih berkembang di Indonesia mengingat jumlah pengguna internet yang potensial.
"Udah saatnya e-commerce. Jakarta itu ibukota Twitter nomor satu sedunia. Facebooker Indonesia termasuk lima terbesar di dunia. Ini hanya masalah edukasi dan kepercayaan untuk mencoba belanja online."(*)
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013