Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyebutkan bahwa untuk mengurangi penumpukan sampah yang terjadi di beberapa titik seperti Manggarai dan Cakung harus dimulai dari kesadaran warga DKI Jakarta sendiri.
"Kesadaran untuk tidak buang sampah sembarangan itu yang harus ditingkatkan," kata Jokowi saat meninjau Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis.
Dia menyebutkan bahwa keluhan-keluhan warga mengenai penumpukan sampah tersebut merupakan efek dari kebiasaan warga yang tidak tertib saat membuyang sampah.
"Memangnya sampah itu sampahnya siapa? Mereka juga kan," katanya.
Untuk itu, Jokowi merasa bahwa penambahan alat berat atau eskavator di pintu air tersebut dirasa kurang mendidik warga untuk tertib membuang sampah pada tempatnya. "Kalau ditambah, itu hanya membuat warga semakin membuang sampah sembarangan," katanya.
Lebih lanjut Jokowi menyebutkan akan segera melakukan kampanye serta sosialisasi agar warga tidak lagi membuang sampah rumah tangga di sungai atau kali.
"Jangan buang sampah, kasur, kulkas di kali. Semuanya dibuang ke kali ya numpuk sampahnya," katanya.
Sementara itu, sejak pukul 08.00 WIB kemarin, Rabu (16/7) hingga hari ini sampah yang diangkut mencapai 30 truk. Sampah tersebut diangkut dengan menggunakan lima truk ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Cileungsi, Bogor.
Menurut pantauan Antara, sampah yang menumpuk di Pintu Air Manggarai mencapai ketinggian 2,5--3 meter. Dalam tumpukan tersebut juga terlihat potongan kayu, kasur, kulkas, sofa dan beberapa sampah lainnya.
Sampah-sampah tersebut diangkat dari aliran sungai Ciliwung dengan menggunakan dua eskavator. (*)
Pewarta: Deny Yuliansari
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013