Keramahtamahan menjadi salah satu dasar implementasi pelayanan prima untuk wujudkan pariwisata berkualitas di Indonesia

Sleman (ANTARA) - PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko mengadakan pelatihan untuk pelaku pariwisata melalui program "InJourney Hospitality House" (IHH) di kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur di Desa Wisata Nglinggo, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta.

"Program ini dilakukan untuk menghadirkan keramahtamahan khas Indonesia kepada wisatawan yang berkunjung. Keramahtamahan menjadi salah satu dasar implementasi pelayanan prima untuk wujudkan pariwisata berkualitas di Indonesia," kata Corporate Secretary PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) AY Suhartanto di Kantor Pusat PT TWC Sleman, DI Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, sepanjang 2023 ini, IHH telah dilakukan sebanyak tujuh kali, mulai dari Mei sampai Desember 2023 dengan total peserta mencapai 420 orang.

"Sedangkan kegiatan yang diselenggarakan di Desa Wisata Dusun Nglinggo, Desa Pagerharjo, Kapanewon Samigaluh, Kulon Progo, pada 4 hingga 6 Desember diikuti sebanyak 60 peserta," katanya.

Ia mengatakan program ini terselenggara lintas provinsi di tiga kabupaten penyangga, yaitu, Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Magelang di Jawa Tengah serta Kabupaten Kulon Progo di DI Yogyakarta.

Ia mengatakan kegiatan tersebut dihadiri peserta yang meliputi berbagai profesi di bidang pariwisata antara lain, pramuwisata, fotografer, pemilik homestay (rumah tinggal), operator kendaraan wisata, waiter dan lainnya.

"Selain itu, IHH juga dihadiri oleh para pelaku UMKM dan ekonomi kreatif di sekitar kawasan wisata," katanya.

Baca juga: TWC menghadirkan lingkungan aman dan nyaman bagi pekerja perempuan

Baca juga: TWC selenggarakan pelatihan "guide" perkuat destinasi Candi Prambanan

Suhartanto mengatakan bahwa pelaksanaan IHH ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial untuk ikut serta mempersiapkan pelayanan prima guna mendukung pengembangan pariwisata berkualitas di kawasan DPSP Borobudur.

"Pariwisata itu bersifat ekosistem, di mana antara satu dengan lainnya saling terhubung dan saling mendukung. Konektivitas perlu dibangun untuk mempersiapkan kawasan menghadapi gelombang wisatawan, terlebih adanya "Yogyakarta International Airport" (YIA) di Kulon Progo," katanya.

Ia mengatakan upaya menghadirkan pelayanan prima di kawasan destinasi wisata menjadi salah satu dasar dalam mengupayakan pertumbuhan pariwisata berkualitas di DPSP Borobudur.

Pola pelayanan dengan keramahtamahan khas Indonesia dan terstandardisasi menjadi satu nilai yang mendukung peningkatan kompetensi SDM yang berdampak pada pariwisata Indonesia.

"Melalui IHH ini, kami berharap bisa meningkatkan kesadaran pelayanan prima melalui eskalasi kompetensi SDM di kawasan wisata. Semoga hal ini bisa membawa dampak positif bagi pariwisata Indonesia ke depannya," katanya.

IHH periode Desember 2023 ini diadakan di Dusun Nglinggo, Desa Pagerharjo, Kapanewon Samigaluh, Kulon Progo, DI Yogyakarta.

Pelatihan yang diadakan di Dusun Nglinggo diikuti oleh pelaku wisata lokal yang terdiri atas anggota BUMDes, driver jeep wisata, operator tiket wisata, traffic guide, pengelola kafe, pengelola homestay, pelaku UMKM dan pengelola Pokdarwis.

"Pelatihan yang dilakukan berupa materi serta praktik yang berkaitan dengan 'mindset hospitality' kepada masyarakat dan pelaku usaha di kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur," katanya.

Beberapa materi yang diberikan, kata dia, meliputi cara komunikasi yang efektif, cara menanamkan kebiasaan rapi dan bersih, cara bersikap untuk hadirkan pelayanan prima serta membangun sikap mental positif.

Baca juga: TWC hadirkan Swara Prambanan tepat saat senja akhir tahun 2023

Baca juga: TWC gelar "Youth Cultural Competition" sambut Sumpah Pemuda 2023

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023