Arab Saudi dan Rusia adalah dua eksportir minyak terbesar di dunia, yang bersama-sama mengendalikan seperlima produksi harian minyak global.
Moskow (ANTARA) - Presiden Rusia Vladimir Putin membahas kerja sama OPEC+ di pasar minyak dan situasi Timur Tengah, dalam tiga jam pembicaraan yang dijadwalkan mendadak dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman pada Rabu (6/12), ungkap Kremlin.
Misteri masih menyelimuti perjalanan pemimpin Kremlin yang diatur secara tergesa-gesa ke Riyadh dan Abu Dhabi, di mana ia dikawal oleh empat jet tempur Rusia, dan belum jelas masalah apa yang begitu penting bagi Putin yang kini jarang pergi dari Rusia untuk melakukan perjalanan ke luar negeri.
Pertemuan Putin dengan putra mahkota Saudi, Mohammed bin Salman yang dikenal sebagai MbS, terjadi setelah harga minyak turun meskipun ada janji dari OPEC+, yang merupakan kelompok Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia, untuk mengurangi produksi lebih lanjut.
MbS terlihat menyapa Putin dengan senyuman dan jabat tangan yang sangat erat dan kuat saat dia keluar dari mobilnya di ibu kota Saudi.
"Kami berbicara lagi tentang kerja sama dalam OPEC+,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov seperti dikutip kantor berita Rusia.
"Para pihak sepakat bahwa negara kita memikul tanggung jawab besar untuk berinteraksi guna menjaga pasar energi internasional pada tingkat yang tepat, dalam keadaan stabil dan dapat diprediksi," lanjut Peskov.
Arab Saudi dan Rusia adalah dua eksportir minyak terbesar di dunia, yang bersama-sama mengendalikan seperlima produksi harian minyak global.
MbS memuji koordinasi bersama antara kedua negara "yang membantu meredakan ketegangan di Timur Tengah," kata kantor berita Saudi SPA.
“Kami memiliki banyak kepentingan dan masalah yang sama yang kami kerjakan bersama demi kepentingan Rusia, Kerajaan Arab Saudi, Timur Tengah, dan juga dunia,” kata putra mahkota seperti dikutip kantor berita Saudi.
Dalam pembicaraan dengan MbS, Putin mengatakan bahwa rencana kunjungan putra mahkota Saudi ke Rusia telah diubah pada menit-menit terakhir, sehingga mendorongnya untuk mengunjungi Riyadh.
"Kami menunggu Anda di Moskow," kata Putin kepada MbS sambil tersenyum.
"Saya tahu bahwa kejadian-kejadian tersebut memaksa adanya koreksi terhadap rencana tersebut, namun seperti yang telah saya katakan, tidak ada yang dapat menghalangi berkembangnya hubungan persahabatan kita," tambahnya.
Putin kemudian berkata: "Namun, pertemuan berikutnya harus diadakan di Moskow."
Putra mahkota mengatakan melalui penerjemah Rusia bahwa dia tentu siap melakukan itu.
“Kalau begitu kita telah sepakat,” kata Putin.
Ruang lingkup Putin untuk bepergian ke luar negeri telah menjadi terbatas pada Maret ketika Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya atas deportasi anak-anak Ukraina ke Rusia.
Moskow membantah tuduhan yang merupakan salah satu kejahatan perang itu, dan menyebut tindakan pengadilan tersebut adalah keterlaluan, serta mengatakan bahwa tindakan tersebut tidak sah secara hukum karena Rusia bukan anggota ICC.
Baik Arab Saudi maupun UEA bukan merupakan anggota pengadilan tersebut, sehingga Putin dapat melakukan perjalanan ke kedua negara tersebut tanpa takut ditangkap berdasarkan surat perintah ICC.
Sumber: Reuters
Baca juga: Harga minyak turun tertekan kekhawatiran permintaan global
Baca juga: Putin akan temui Putra Mahkota Saudi, bahas minyak dan Gaza
Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2023