Kedua pemimpin kemudian sepakat untuk melanjutkan komunikasi dan kerja sama yang erat mengenai situasi di Timur Tengah, termasuk di Jalur Gaza, kata Kemlu Jepang.
Karachi, Pakistan (ANTARA) - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida meminta PM Israel Benjamin Netanyahu untuk segera mengembalikan ketenangan di Gaza dan mematuhi hukum kemanusiaan internasional.
Dalam percakapan telepon pada Rabu (6/12), Kishida juga mendesak Netanyahu untuk meminimalisasi jumlah korban sipil agar tidak terus meningkat, demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Jepang.
Kishida menegaskan bahwa Tokyo mendukung solusi dua negara serta penting bagi Israel dan Palestina untuk hidup berdampingan secara damai.
Di lain pihak, Netanyahu menjelaskan posisi Israel dalam tindakan militernya di Jalur Gaza.
Israel melanjutkan serangan militernya di wilayah Palestina pada Jumat pekan lalu setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama seminggu dengan kelompok pejuang Palestina, Hamas.
Sedikitnya 16.248 warga Palestina tewas dan lebih dari 43.616 orang lainnya terluka akibat serangan udara dan darat yang tiada henti di wilayah kantong tersebut sejak 7 Oktober, menyusul serangan lintas batas oleh Hamas.
Korban tewas di Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, menurut angka resmi pemerintah.
Netanyahu dalam pembicaraannya dengan Kishida juga menyatakan keprihatinan atas seringnya serangan terhadap kapal di Laut Merah dan wilayah lainnya.
Mengekspresikan keprihatinan yang mendalam terhadap serangan tersebut, Kishida dengan tegas mengutuk tindakan yang menghambat navigasi kapal yang bebas dan aman, termasuk penyitaan kapal yang terkait dengan Jepang.
Kedua pemimpin kemudian sepakat untuk melanjutkan komunikasi dan kerja sama yang erat mengenai situasi di Timur Tengah, termasuk di Jalur Gaza, kata Kemlu Jepang.
Pekan lalu di sela-sela konferensi iklim COP28 di Uni Emirat Arab, Kishida juga bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog.
Sumber: Anadolu
Baca juga: 800 ribu warga Palestina di Gaza utara tanpa akses layanan kesehatan
Baca juga: AS nyatakan lagi penentangan atas pendudukan kembali Israel di Gaza
Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2023