Lampung Selatan (ANTARA) - Gunung Anak Krakatau yang berada di perairan Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, kembali mengalami erupsi pada Kamis Siang pukul 12.15 WIB, dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.200 meter di atas puncak atau sekitar 1.357 meter di atas permukaan laut.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa erupsi tersebut terjadi pada Kamis, pukul 12.15 WIB.

Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 49 milimeter dan durasi lebih kurang 1 menit 13 detik.

Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal ke arah timur laut.

Baca juga: Gunung Ibu meluncurkan abu vulkanik setinggi 1.200 meter

Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Andi Suardi, Kamis, mengatakan pemukiman terdekat dari Gunung Anak Krakatau berada pada Pulau Sebesi yang berjarak 16,5 kilometer.

Andi mengimbau masyarakat dan nelayan untuk tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau pada radius lima kilometer.

"Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada level III, siaga, dengan rekomendasi masyarakat, nelayan, pendaki gunung, tidak mendekati gunung dengan radius lima kilometer," katanya.

Sejak kelahiran Gunung Anak Krakatau pada Juni 1927 hingga saat ini, erupsi berulang kali terjadi, sehingga Gunung Anak Krakatau tumbuh semakin besar dan tinggi.

Karakter letusan Gunung Anak Krakatau berupa erupsi eksplosif dan erupsi efusif dengan waktu istirahat letusannya berkisar antara satu sampai enam tahun.

Untuk diketahui, gunung anak Krakatau yang berada di perairan selat Sunda Kabupaten Lampung Selatan, pada hari ini telah mengeluarkan erupsi sebanyak 4 kali.

Baca juga: IDI siagakan dokter untuk korban bencana Gunung Marapi di Sumbar
Baca juga: PVMBG: Terjadi 464 kali erupsi Gunung Ile Lewotolok selama November

Pewarta: Riadi Gunawan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023