Jakarta (ANTARA) - Kabupaten Merauke di Provinsi Papua Selatan sudah punya 12 kampung Keluarga Berkualitas (KB) untuk mendukung pelaksanaan program pembangunan keluarga, kependudukan, serta keluarga berencana.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo pada Rabu (6/12) mencanangkan 12 kampung KB di Kabupaten Merauke dalam acara yang berlangsung di Kampung Waninggap Say, Distrik Tanah Miring.

"Pencanangan ini membuktikan perhatian pemerintah pusat terhadap perkembangan kualitas ibu dan anak di wilayah timur Indonesia dan batas negara," katanya sebagaimana dikutip dalam siaran pers BKKBN di Jakarta, Kamis.

Kampung KB yang dicanangkan Kepala BKKBN antara lain Kampung Waninggap Say, Kampung Ngguti Bob, dan Kampung Amun Kay di Distrik Tanah Miring serta Kampung Harapan Makmur, Kampung Salor Indah, Kampung Kurik, Kampung Anum Bob, dan Kampung Ivimahad di Distrik Kurik.

Selain itu, kampung KB ada di Kampung Bupul dan Kampung Kwel di Distrik Elikobel serta Kampung Onggaya dan Kampung Tomer di Distrik Naukenjerai.

Hasto menjelaskan, pembentukan Kampung KB ditujukan untuk mendukung pelaksanaan program pembangunan keluarga, kependudukan, serta keluarga berencana dalam upaya mewujudkan keluarga yang berkualitas.

"Keluarga berkualitas bisa dicapai dengan merencanakan usia pernikahan, merencanakan dan mengatur jarak kelahiran, serta merawat bayi dengan memberikan ASI eksklusif selama dua tahun," katanya.

Dia menekankan pentingnya kesehatan dan pemenuhan kebutuhan gizi ibu dan anak dalam upaya mewujudkan keluarga yang berkualitas.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Nerius Auparai mengatakan bahwa kehadiran kampung KB memudahkan pelaksanaan program intervensi stunting, kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan kurang stimulasi.

"Kami berharap kepada tim pendamping keluarga dan kepala kampung yang ada di 12 wilayah tersebut untuk memperhatikan keluarga-keluarga yang berisiko stunting. Jika ada (keluarga dengan berisiko stunting), segera lakukan intervensi dan laporkan," kata Nerius.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Merauke Jeremias Paulus Ruben Ndiken menyampaikan bahwa perencanaan pernikahan dan kehamilan serta pemenuhan kebutuhan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan merupakan bagian penting dari upaya untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.

Dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Merauke, Kepala BKKBN bersama jajaran pejabat pemerintah daerah meninjau pelayanan kontrasepsi dan Dapur Sehat Atasi Stunting serta penyaluran bantuan bagi keluarga dengan risiko stunting.

Baca juga:
Kampung KB sudah terbentuk di 152 desa di Bali
BKKBN: Indonesia capai kemajuan besar dalam ICPD lewat kampung KB

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023