Kalimantan Timur (ANTARA) - Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengatakan pemindahan aparatur sipil negara (ASN) sebagai penopang transisi ibu kota negara dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) harus dilakukan dengan perencanaan matang supaya tepat sasaran dan terukur.
"Semua harus dihitung dengan perencanaan yang matang, ekosistem harus disiapkan, kemudian semua dilakukan melalui proses yang benar dan tepat," kata Ganjar saat berkunjung ke IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis.
Ganjar juga menegaskan dirinya sudah siap berkantor di IKN apabila memenangi Pilpres 2024 dan terpilih sebagai presiden.
"Harus (siap berkantor di IKN)," tegas Ganjar.
Baca juga: Selain Jokowi, Ganjar ajak presiden-presiden sebelumnya bahas IKN
Tak hanya itu, saat berdialog dengan masyarakat di Kalimantan Timur, banyak yang memperkirakan IKN akan siap beroperasi dalam 30 tahun mendatang.
Mengenai hal itu, Ganjar mengakui pembangunan IKN menjadi ibu kota masa depan memang memerlukan waktu dan proses yang panjang, sehingga semua perencanaannya harus dipersiapkan dengan baik.
"Saya kira kalau masyarakat menilai 30 tahun baru IKN siap, maka transformasi dalam waktu 30 tahun itu saya rasa harus dipersiapkan dengan baik dan itu cukup," ujar Ganjar.
Baca juga: Ganjar: Implementasi teknologi di IKN perlu dimonitoring lebih lanjut
Sebelum ke IKN, Ganjar berkampanye di Kalimantan Timur sejak Selasa (5/12), dengan berkunjung ke beberapa tempat di Balikpapan. Kemudian, Rabu (6/12), Ganjar menyambangi Kesultanan Kutai Kartanegara dan Samarinda.
KPU telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden sebagai peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.
Masa kampanye juga telah dijadwalkan mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.
Baca juga: Ganjar: Seoptimal mungkin bangun IKN pakai kekuatan sendiri
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023