Budiono, Kepala Basarnas Kota Medan, pada Rabu mengatakan kepada media setempat bahwa lebih dari 500 petugas penyelamat dari berbagai institusi terlibat dalam pencarian, baik di darat maupun di sungai.
"Kami juga memperluas pencarian di darat dan menggunakan 14 alat berat untuk mencari 10 korban yang masih dinyatakan hilang," ujarnya, seraya menambahkan bahwa tim penyelamat juga menggunakan alat untuk mengidentifikasi tubuh manusia di bawah air, ekskavator, dan pemecah batu.
Banjir yang membawa lumpur, batu besar, dan kayu yang berasal dari dataran tinggi menerjang rumah dan bangunan di Desa Simangulampe, Kabupaten Humbang Hasundutan di provinsi tersebut pada Jumat (1/12) malam, yang mengakibatkan dua orang tewas dan 10 lainnya hilang, demikian disampaikan pemerintah setempat sebelumnya.
Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor mengatakan, bencana mematikan itu tidak hanya dipicu oleh hujan lebat, tetapi juga aktivitas pembalakan liar parah di hutan lindung dekat desa tersebut.
Sedikitnya 50 keluarga mengungsi di tempat yang aman pascabencana, menurut BNPB.
Saat musim hujan, bencana seperti banjir dan tanah longsor sering terjadi di Indonesia yang merupakan negara kepulauan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023