Saya minta terus perbaiki iklim investasi nasional maupun daerah dan tingkatkan realisasi investasinya
Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo menyatakan iklim investasi dalam negeri perlu terus diperbaiki guna meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global.
"Saya minta terus perbaiki iklim investasi nasional maupun daerah dan tingkatkan realisasi investasinya," kata Presiden Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2023 diikuti dalam jaringan (daring) di Jakarta, Kamis.
Salah satu sektor perbaikan yang disorot Presiden berkaitan dengan masalah perizinan dan pembebasan lahan, seperti yang terjadi pada investasi Lotte di Provinsi Banten.
"Yang dulu kita ini selalu berorientasi pada pemasaran terus, marketing terus, begitu investor datang, pembebasan lahan gagal, balik nggak jadi investasi, investor datang lagi ruwet perizinannya, balik kembali lagi nggak jadi investasi," ujarnya.
Untuk itu Presiden mengarahkan agar sektor investasi tak lagi terkonsentrasi pada upaya pemasaran, tapi beralih pada strategi penyelesaian permasalahan di dalam negeri.
Strategi yang efektif untuk diterapkan dalam menggaet minat investor, kata Jokowi, adalah bekerja fokus, detil dan selesai pada simpul persoalan yang terjadi di dalam negeri.
Baca juga: Presiden: Energi hijau peluang tingkatkan pemerataan pembangunan RI
Baca juga: Presiden Jokowi: Infrastruktur nasional daya tawar bagi investasi
"Percuma kita marketing muter ke seluruh negara berbondong-bondong datang, kemudian urusan tanah saja tidak bisa diselesaikan. Berbondong-bondong masuk, perizinan ruwet bertahun-tahun nggak bisa selesai, untuk apa kita memarketingi urusan investasi," katanya.
Dalam kesempatan itu Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia masuk dalam peringkat 34 negara paling kompetitif di dunia berdasarkan laporan lembaga akademik Swiss, International Institute for Management Development (IMD) pada 2023.
Indonesia menduduki peringkat 34 dari 64 negara yang tercatat, atau naik dari rangking 44 dari 2022.
Namun Presiden Jokowi menekankan agar peningkatan peringkat daya saing itu terus dikejar melalui kerja keras.
"Kalau dibandingkan misalnya dengan Philipina itu di angka 52, kita masih menang, tapi dibandingkan Thailand kita kalah, karena di angka 30. Dibandingkan Malaysia kita juga kalah karena Malaysia di angka 27," ujarnya.
Menurut Jokowi, Singapura sebagai negara tetangga Indonesia, termasuk negara paling bersaing yang kini menduduki rangking ke-4 dunia.
Baca juga: Jokowi: RI butuh investasi untuk wujudkan emisi nol bersih 2060
Baca juga: Jokowi undang kolaborasi multipihak untuk wujudkan netralitas karbon
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023