Itu akan seperti yang sudah kita lakukan terhadap proses perizinan importasi hortikultura, dan kita akan lakukan juga untuk daging,"

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan bahwa pemerintah akan segera menerapkan proses perizinan satu atap untuk importasi daging sapi dan juga produk sapi.

"Itu akan seperti yang sudah kita lakukan terhadap proses perizinan importasi hortikultura, dan kita akan lakukan juga untuk daging," kata Bayu, di Kementerian Perdagangan, Rabu.

Bayu menjelaskan, untuk kedepannya, seluruh proses perizinan akan menggunakan sistem satu atap, namun untuk saat ini masih mengutamakan untuk pemberian izin importasi daging dan produk hortikultura.

"Kita akan sederhanakan prosesnya, dan itu akan menjadi komitmen Indonesia, baik untuk diri sendiri dan juga ASEAN, dan nantinya akan masuk dalam Indonesian National Single Window," ujar Bayu.

Penerapan sistem tersebut, lanjut Bayu, diharapkan akan mampu mengurangi interaksi antara pemohon izin dengan pemberi izin, dan nantinya diharapkan tidak akan terjadi lagi transaksional yang tidak harus dilakukan.

Hingga saat ini, harga daging sapi di pasar masih berada pada kisaran Rp95.000 per kilogram, pemerintah beberapa waktu lalu telah menunjuk Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk melakukan operasi pasar dan diberikan jatah impor daging beku sebanyak 3.000 ton.

Namun, Bulog terganjal dengan beberapa proses perizinan yang memakan waktu hingga tiga minggu yang menyebabkan harga daging sapi masih stabil pada harga yang tinggi.

Bahkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sempat menegur pihak terkait seperti Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, dan juga Direktur Utama Perum Bulog karena proses perizinan yang lama tersebut.
(V003/I007)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013