Jakarta (ANTARA News) - PT Danareksa Sekuritas memprediksikan perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ) masih mendapat sentimen negatif dari krisis berkepanjangan di Timur Tengah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini diperkirakan akan mengalami koreksi hingga level 1.250. Analis Pasar Danareksa, Martin R. Jenkins, Selasa, mengatakan aksi kekerasan di Timur Tengah masih menjadi topik utama dan sentimen negatif pada awal perdagangan pada pekan ini. Namun ada kemungkinan dapat naik karena sentimen dari "The Fed" yang tak akan lagi menaikan suku bunganya pada pertemuan 8 Agustus mendatang. Ini akan memberikan dampak positif terhadap perdagangan saham di BEJ karena harapan akan turunnya suku bunga (BI-Rate) dapat dijadikan sebagai tonggak pemulihan ekonomi Indonesia. Namun, masih dominannya sentimen negatif dari perang Israel-Lebanon yang dikhawatirkan akan mempengaruuhi pasokan minyak mentah dunia, sehingga harga mengalami fluktuasi yang cukup tinggi telah menutup semua sentimen positif lainnya. Krisis yang berkepanjangan ini telah menyebabkan IHSG pada pekan lalu mengalami kenaikan tipis 10,992 poin atau 0,843 persen menjadi 1.314,58 setelah terjadi pada awal pekan. Rata-rata perdagangan harian masih kisaran Rp1,092 triliun, turun secara signifikan dibanding sebelum krisis Rp2 hingga Rp3 triliun. Posisi investor asing "net buy" (beli bersih) mencapai Rp70,30 miliar selama pekan lalu.(*)
Copyright © ANTARA 2006