Saya sedang meneliti dan mencari tahu mengapa daging sapi impor tersebut terlambat tiba. Saya tadi pagi sudah menemui Dirut Bulog menanyakan langsung penyebab keterlambatan itu,"

Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan segera menyelidiki penyebab terlambatnya impor daging sapi oleh Perum Bulog.

"Saya sedang meneliti dan mencari tahu mengapa daging sapi impor tersebut terlambat tiba. Saya tadi pagi sudah menemui Dirut Bulog menanyakan langsung penyebab keterlambatan itu," kata Dahlan, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu.

Menurut Dahlan, mencari tahu penyebab keterlambatan datangnya daging impor tersebut sekaligus untuk mengetahu solusi apa yang diberikan selanjutnya kepada Bulog.

"Saya harus betul-betul melihat masalah ini dengan jernih. Saya tidak menyalahkan orang yang tidak tentu salah, apalagi Bulog kan tidak merengek-rengek untuk meminta impor. Bulog kan hanya ditugasi," kata Dahlan.

Untuk itu mantan Dirut PT PLN ini menjelaskan, keterlambatan impor daging selain tersendatnya pemberian izin juga karena Bulog baru kali pertama ini melakukan impor.

"Bulog baru kali ini menangani daging, jadi saya tidak menjustifikasi mereka salah soal ini," kata Dahlan.

Diketahui, untuk menstabilkan harga daging di pasar, pemerintah mengizinkan Bulog mengimpor daging dari Australia dengan kuota 3.000 ton.

Namun sejak diputuskan mengimpor daging pada 13 Mei 2013, rekomendasi impor baru resmi diterbitkan pada 26 Juni 2013.

Akibatnya terjadi keterlambatan realisasi impor yang ditengarai akibat berbelit-belitnya birokrasi untuk menentukan pemberian rekomendasi impor.

Bulog yang sedianya disebut-sebut mulai mendatangkan sebesar 800 ton pada Rabu (16/7), namun realisasinya baru mencapai 8 ton yang diangkut lewat pesawat terbang.

Menanggapi realisasi tersebut, Dahlan memberikan solusi bagiamana Bulog segera mendatangkan daging melalui pesawat udara, tanpa harus menunggu lama melalui kapal laut.

"Saya izinkan Bulog untuk mencarter pesawat mendatangkan daging sapi. Kalaupun menimbulkan biaya tambahan itu sudah menjadi bagian dari konsekuensi yang harus ditanggung perusahaan," ujar Dahlan.

Itu jalan satu-satunya yang bisa ditempuh dengan cepat agar harga daging di pasar cepat turun dan lebih stabil. (R017/B012)

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013