Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia optimistis inflasi pada 2014 akan kembali ke angka 4,5 persen jika neraca transaksi berjalan bisa terkendali dan terjadi surplus.
"Pada 2014 inflasi akan kembali ke 4,5 persen plus minus satu persen karena inflasi itu sifatnya sangat sementara," kata Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo usai rapat koordinasi stabilisasi harga bahan pokok di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu.
Agus menjelaskan untuk mencapai angka inflasi 4,5 persen, perlu koordinasi baik dari BI maupun pemerintah untuk memperbaiki neraca transaksi berjalan agar positif.
"Kalau neraca transaksi berjalan `sehat`, inflasi akan terkendali, otomatis nanti nilai tukar rupiah akan menguat," katanya.
Dia menyebutkan sejak 2005 neraca transaksi berjalan menunjukkan positif, hanya satu kali defisit pada 2008 di tiga kuartal.
"Tapi, sekarang neraca transaksi berjalan kita defisitnya sudah lebih dari enam kuartal. Jadi, ini yang harus kita perbaiki bagaimana koordinasi kami dengan menteri terkait agar terjadi surplus," katanya.
Dia mengatakan pemerintah, baik pusat dan daerah harus bekerja sama untuk menjamin ketersediaan bahan pokok di dalam negeri serta menjaga komoditi-komoditi yang diwaspadai, seperti daging ayam, daging sapi dan bawang merah.
Terkait pelemahan rupiah yang menyentuh angka lebih dari Rp10.000 per dolar AS, Agus menilai hal tersebut masih lebih baik dibanding pelemahan mata uang di negara-negara lain.
"Rupiah sesuai dengan kondisi fundamental ekonominya. Kalau dilihat rupiah kita musti ada pergerakan di regional. Jadi, jika dibandingkan dengan depresiasi di negera-negara ASEAN, mereka jauh lebih parah kondisinya," katanya.
Dia juga mengimbau untuk tidak khawatir terkait pelemahan rupiah tersebut karena dinilai masih berada dalam kondisi yang baik.
"Kalau nilainya sedikit di atas Rp10.000 per dolar AS, jangan khawatir. Nanti kalau mulai ada `inflow` ke Indonesia akan kembali mencerminkan fundamentalnya," katanya.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013