Mengurai kemacetan, saat ini masyarakat Bojonggede ketika melalui Pasar Bojonggede, kemudian di pintu stasiun itu selalu macet

Kabupaten Bogor (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengubah lalu lintas di sekitar Stasiun Bojonggede menjadi Sistem Satu Arah (SSA) bersamaan dengan diresmikannya jembatan layang atau Skybridge Bojonggede pada Minggu (10/12).

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor Agus Ridhallah di Cibinong, Bogor, Rabu, menjelaskan pemberlakuan SSA ini untuk mengurai kemacetan yang selama ini terjadi di sekitar Stasiun Bojonggede.

"Mengurai kemacetan, saat ini mungkin masyarakat Bojonggede ketika melalui Pasar Bojonggede, kemudian di pintu stasiun itu selalu macet," jelasnya.

Jalan Raya Bojonggede dibuat satu arah menuju Cilebut mulai dari Simpang Perumahan Griya Yasa Lestari hingga Simpang Kedung Waringin.

Sehingga kendaraan dari Cilebut ataupun dari Graperi tidak bisa ke arah Stasiun-Terminal Bojonggede, melainkan harus memutar ke Jalan Kedung Waringin lanjut ke Jalan Kampung Pulo hingga Jalan Perumahan Griya Yasa Lestari dan keluar di Jalan Raya Bojonggede dekat perlintasan kereta.

Baca juga: BPTJ: Penutupan total pintu Stasiun Bojonggede dilakukan bertahap

Baca juga: Dishub Bogor optimistis skybridge kurangi 50 persen macet Bojonggede

"Mudah-mudahan bisa mengurai kemacetan sekitar 70-80 persen. Ini kan secara bertahap memberikan penyadaran kepada masyarakat," kata Agus.

Sementara, Sekretaris Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Zamrides menjelaskan pihaknya mulai menguji coba Skybridge Bojonggede pada Selasa (5/12). Pada tahap uji coba ini penumpang KRL mulai diarahkan keluar masuk Stasiun Bojonggede menggunakan skybridge di Terminal Bojonggede.

"Nanti dari ujung terminal ke ujung stasiun itu kira-kira membutuhkan waktu sekitar 4 menit. Maka akan tersambung dan tiba di stasiun, langsung bisa naik KRL," ujarnya.

Zamrides menyebutkan setelah melalui tahap uji coba, Skybridge Bojonggede akan diresmikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Minggu (10/12).

Proyek skybridge dengan nilai pagu Rp16,5 miliar itu sepenuhnya dibiayai dana APBN melalui anggaran Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) tahun 2022. Adapun Pemerintah Kabupaten Bogor mengalokasikan anggaran sekitar Rp4 miliar untuk pembebasan lahan.

Jembatan layang penghubung terminal angkutan tipe C dengan Stasiun Bojonggede itu memiliki panjang 243 meter dan lebar 3 meter. Masing-masing sudutnya dilengkapi dengan area semacam aula.

Aula tersebut dilengkapi dengan fasilitas eskalator, lereng untuk penyandang disabilitas, toilet dan mushalla. Kemudian, khusus aula di bagian stasiun ada tambahan fasilitas berupa ruangan loket dan gerbang taping atau perekaman.

Baca juga: BPTJ: Perlu penataan Stasiun Bojonggede untuk mengurangi kemacetan

Baca juga: BPTJ yakin Skybridge Bojonggede meningkatkan minat naik KRL

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023