Kuala Lumpur (ANTARA News) - Para Menteri Lingkungan Hidup Asean mengapresiasi upaya Indonesia untuk mengatasi kebakaran lahan dan hutan yang telah mengakibatkan pencemaran udara di negara-negara tetangga sehingga dalam hitungan hari kebakaran hutan bisa terkendali.
Para menteri LH Asean itu juga memuji komitmen Indonesia untuk mempercepat proses ratifikasi kesepakatan ASEAN mengenai pencemaran Asap Lintas Batas, demikian hasil pertemuan terkait polusi asap di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu.
Pertemuan "15th Meeting of the Sub-regional Ministerial Steering Committee on Transboundary haze Pollution" itu dihadiri Sekretaris Jenderal Asean Le Luong Minh, Menteri Lingkungan Hidup dari Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan wakil Menteri LH Thailand.
Para menteri menilai upaya yang dilakukan Indonesia menunjukkan kapasitasnya untuk menghadapi terjadinya kebakaran hutan.
Meski demikian para menteri mengakui perlunya sistem peringatan dini yang lebih baik untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa datang sehingga kebakaran hutan bisa diantisipasi sedini mungkin.
Para menteri juga menegaskan tawaran mereka untuk memberi bantuan jika diperlukan.
Indonesia serius
Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya menegaskan Indonesia sangat serius menangani permasalahan kebakaran hutan yang menimbulkan kabut asap tebal karena dampaknya sangat menggangu banyak pihak.
"Jangan dipikir Indonesia diam, justru kita berusaha semaksimal mungkin dalam memadamkan kebakaran lahan dan hutan," ungkapnya.
Upaya keras itu, kata dia, bukan karena kepentingan negara lain seperti Singapura dan Malaysia, tapi demi kepentingan masyarakat disekitar lokasi kebakaran yang sangat terganggu kesehatannya termasuk aktifitas sehari-harinya.
"Kami sangat memperhatikan soal kesehatan masyarakat di lokasi kebakaran di wilayah propinsi Riau serta jalannya kegiatan masyarakat di wilayah tersebut," tegasnya.
Sedangkan terkait dengan komitmen untuk meratifikasi kesepakatan Asean mengenai pencemaran Asap Lintas Batas, Menteri Balthazar menjelaskan pemerintah Indonesia telah mengajukan kesepakatan tersebut kepada parlemen dan saat ini tengah dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"Kami berharap di akhir tahun ini, DPR akan menyetujuinya," ungkap dia.
Menurut dia, kesepakatan ASEAN tersebut juga penting bagi Indonesia dalam rangka memperkuat jalinan kerja sama antar sesama Asean sehingga dapat saling tukar informasi, melakukan riset bersama dan untuk saling menghormati kedaulatan masing-masing.
"Yang penting kesepakatan itu harus berimbang dan bermanfaat untuk Indonesia," ungkapnya.
(N004/Z003)
Pewarta: N. Aulia Badar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013