Tangerang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten mencatat 498 kepala keluarga di lima perumahan warga di daerah itu terdampak bencana alam banjir pada Rabu.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangsel M Faridzal Gumay di Tangerang, menyebutkan banjir itu terjadi sekitar pukul 16.55 WIB akibat hujan lebat yang mengguyur sejak siang.
Akibatnya, terdapat beberapa titik kawasan perumahan terendam banjir dengan ketinggian air 20 sampai 90 centimeter.
Berdasarkan data BPBD, wilayah yang terdampak yakni Perumahan Bukit Pamulang Indah (BPI) yang berada di Pamulang Timur dan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, tepatnya di RW 04 yang ditinggali 60 KK.
"Sementara di BPI RW 09 Pamulang Barat, sebanyak 80 KK terdampak banjir dengan ketinggian 30-70 sentimeter," katanya.
Lalu, kata dia, rendaman air terjadi di Perumahan Lembah Pinus Pamulang Barat. Ketinggian banjir mencapai 20-40 sentimeter dengan 98 KK terdampak. Adapun penyebab banjir di perumahan ini karena adanya tanggul kali yang sedang diperbaiki air sehingga meluap ke perumahan.
"Saat ini berangsur-angsur surut, ketinggian air sudah sekitar 20 sentimeter," jelasnya.
Banjir juga merendam Perum Reni Jaya, tepatnya di Blok AC, RW 17, Kelurahan Pamulang Barat. Ketinggan air mencapai 30-50 sentimeter dengan 80 KK terdampak. Banjir disebabkan kontur perumahan yang rendah dan berlokasi di pinggir kali.
Kemudian, di Kelurahan Serua, banjir merendam Perumahan Rosewood Garden dengan ketinggian mencapai 35-50 sentimeter. Adanya perbaikan tanggul menjadi penyebab banjir di perumahan tersebut sehingga berdampak pada 60 KK.
Perum Pamulang Asri 2 di RW 09, Kelurahan Serua indah, juga tidak luput dari banjir. Ada 120 KK yang rumahnya terendam banjir dengan ketinggian 40-80 sentimeter. Banjir ini disebabkan saluran drainase yang buruk
"Sebagai langkah antisipasi, kami kerahkan perahu stand by di BPI Pamulang Timur dan Puri Asri 2 Serua Indah," ujar dia.
Baca juga: BNPB: Operasi SAR banjir bandang Humbang Hasundutan dibagi tiga sektor
Baca juga: Warga OKU Sumsel beraktivitas gunakan perahu akibat banjir
Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023