Hal ini disampaikan saat Anies menghadiri acara uji gagasan dengan para mahasiswa di Universitas Prof Hazairin di Bengkulu, Rabu.
"Sekarang kita punya uang, tapi uang kita terbatas. Nah dengan uang terbatas untuk anak-anak kita bisa bersekolah sampai selesai, untuk mengangkat guru-guru yang selama ini hanya honorer," katanya, saat menjawab pertanyaan salah satu mahasiswa.
Anies mengatakan bahwa Indonesia harusnya membangun kualitas manusia, terutama melalui bidang pendidikan. Terlebih lagi, hanya 7 persen anak-anak di Indonesia yang mencapai bangku perguruan tinggi.
"Saya melihat masalah pendidikan di Indonesia itu seperti piramid jumlah bangkunya. SD itu lengkap siapapun anak Indonesia bangkunya cukup maka apabila ada 5,6 juta anak lahir maka bangku SD kelas satu cukup namun saat mereka lulus SD maka jumlah bangku SMP jeblok," jelas Anies.
Menurut Anies, bangku SMP di daerah tidak sampai 60 persen menampung lulusan siswa SD. Lalu SMA lebih kecil lagi jumlah bangkunya, begitupun jumlah bangku perguruan tinggi.
"Itu artinya kita harus menambah bangku sekolah kita jauh dari merata," ungkapnya.
Ia ingin agar urusan mendasar negara ini diselesaikan terlebih dahulu sebelum mulai membangun IKN.
KPU RI pada Senin, (13/11), telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Hasil Pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres 2024 pada Selasa, (14/11), pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.
KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Kemudian, jadwal pemungutan suara pada 14 Februari 2024.
Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2023