sejak September sudah 704 tangki air bersih yang disalurkan, permintaan setidaknya masih dilaporkan di empat kapanewon yaitu Kalibawang, Samigaluh, Girimulyo, dan Kokap.

Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta memperpanjang Status Tanggap Darurat Kekeringan hingga akhir 2023 karena hujan yang mengguyur wilayah itu belum merata sehingga beberapa kecamatan masih membutuhkan bantuan air bersih.

Sekretaris Daerah Kabupaten Kulon Progo Triyono di Kulon Progo, Rabu mengatakan berdasarkan rapat koordinasi akhir November lalu, masih beberapa kecamatan yang membutuhkan distribusi air bersih.

"Status Tanggap Darurat Kekeringan di Kulon Progo diperpanjang hingga akhir Desember 2023," kata Triyono.

Ia mengatakan di wilayah Bukit Menoreh masih ada kekeringan. Perpanjangan status kekeringan ini harapannya, BPBD dapat menggunakan dana tak terduga mendistribusikan air bersih ke masyarakat.

"Anggarannya masih namun disesuaikan kebutuhan usulan dari masyarakat. Yang jelas seperti Pengasih dan Girimulyo," katanya.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo Budi Prastawa mengatakan distribusi air bersih masih diperlukan lantaran hujan belum merata.

"Turunnya hujan saat ini kan belum stabil, masih di titik-titik tertentu," jelas Budi.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga memperkirakan musim hujan baru benar-benar tiba di Januari 2024. Sedangkan puncaknya diperkirakan terjadi pada Februari 2024.

Menurut Budi, sejak September hingga kini sudah 704 tangki air bersih yang disalurkan. Permintaan setidaknya masih dilaporkan di empat kapanewon, yaitu Kalibawang, Samigaluh, Girimulyo, dan Kokap.

"Target kami kurang lebih ada 400 tangki air bersih hingga akhir Desember 2023," ungkapnya.

Meski demikian pihaknya tetap menyesuaikan dengan permintaan di masyarakat. Jika sebelum akhir Desember permintaan sudah nihil, maka distribusi air bersih akan dihentikan total.

"Semoga curah hujan merata di Kulon Progo," katanya.
Baca juga: DKP: Kekeringan tidak signifikan pengaruhi produksi ikan budi daya DIY
Baca juga: 21 kecamatan di Daerah Istimewa Yogyakarta berstatus awas kekeringan

Baca juga: Jumlah warga terdampak kekeringan di Kulon Progo meningkat

Pewarta: Sutarmi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2023