Jakarta, 15 Juli 2013 (ANTARA) - Ada data menarik tentang pertumbuhan perhotelan dan pariwisata. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada tahun 2012 jumlah kamar hotel telah mencapai 155.739 unit. Jumlah ini menurut Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI), akan bertumbuh hingga 287.000 unit, ini terhitung secara keseluruhan di Jakarta hingga akhir tahun 2013. Dari kenaikan lebih dari 80% ini membuktikan bahwa minat perhotelan di Jakarta sangat tinggi. “Perluasan industri perhotelan di Indonesia akan terus bahkan hingga ke kota besar lainnya karena ada potensi yang baik dalam pasar pariwisata kita,” kata Wiryanti Ketua Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) dan juga Wakil Presiden Sahid Hotel Group Jakarta.
Dari paparan fenomena di atas, maka EASB™ memandang penting akan pembahasan mengenai “How to Improve the Competitiveness of Hospitality & Tourism in Indonesia”. Acara yang akan digelar pada 15 Juli 2013 pukul 10.00 – 13.00 WIB di Harris Hotel, Kelapa Gading, Jakarta akan membahas segala hal yang harus dipahami oleh para pelaku di dunia perhotelan dan pariwisata akan pentingnya memahami hal-hal yang terkait dengan kekhasan budaya-budaya seperti keramahan dan perilaku positif lainnya. Juga akan disentuh pentingnya memiliki kualitas pekerja guna memberikan service terbaik bagi kepuasan para pelanggan.
Perlu diketahui, EASB™ memiliki jaringan berskala internasional yang bekerjasama dengan lebih dari 30 universitas di seluruh dunia seperti Inggris, Amerika, Australia dan New Zealand sehingga kurikulum yang disampaikan kepada siswa berbasis standar internasional. “Faktor untuk pertumbuhan perhotelan dan pariwisata di Indonesia ada empat yaitu pelayanan, inovasi, pengalaman, dan impresi supaya customer bisa menjadi consumer. Bedanya customer yaitu pembeli sedangkan consumer adalah pengguna,” jelas Ivy Ang, Director International Admissions dari EASB™.
Dr. Andrew Chua, Principal and Executive Chairman EASB™ menambahkan, “Tetapi untuk memastikan pengaruh turis terhadap tempat pariwisata bergantung pada target marketnya. Contoh : untuk traveler dibutuhkan inovasi yang tinggi pada bagian teknologi. Untuk leisure dibutuhkan inovasi untuk mendapatkan banyak pengalaman. Untuk perjalanan bisnis dibutuhkan kesan yang baik. Sedangkan untuk budget travelers harus ada pelayanan yang sangat baik.”
Hal ini salah satunya dibuktikan dari pengalaman Eunice Fulvia, Guest Relation Officer of Mulia Resort and Villas, Nusa Dua Bali yang telah lulus dari EASB™ dan kembali ke tanah air. “Saya memiliki kesempatan sesuai bidangnya dan berkontribusi ke Negara sendiri karena EASB™ bergabung dengan Universitas Queen Margaret di United Kingdom jurusan Manajemen Perhotelan dan Pariwisata." papar Eunice. Maka dengan acara ini, EASB™ berharap bisa memberikan wawasan kepada masyarakat tentang pentingnya mengetahui gambaran perkembangan dunia perhotelan dan pariwisata masa kini dan ke depan yang makin kompetitif. Yang lebih penting lagi, lewat acara ini EASB™ optimistis akan mampu menyiapkan kualitas pekerja yang dibutuhkan sesuai trend dunia perhotelan dan pariwisata dengan menawarkan sistem pendidikan yang telah berstandar internasional.
Tentang EASB™
East Asia Institute of Management (EASB™) adalah sebuah institut yang telah berdiri sejak 2001 di Singapore. EASB™ mencakup berbagai jurusan seperti Perhotelan & Pariwisata, Bisnis dan Manajemen, Teknologi Informasi dan Manajemen, Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Perbankan dan Keuangan dan Akuntansi. EASB™ mendapat penghargaan dalam “Top PEIs in Singapore offering Hospitality & Tourism Management" (Edupoll Survey 2007, 2008, 2009 & 2010), Top 6 Winner of Enterprise 50 Awards 2012, Certification from EduTrust Singapore, dan Singapore Quality Class for Private Educations Organisations.
Untuk infomasi lebih lanjut, bisa hubungi:
Natalia Christine Marcell Leo Kusuma
Account Management Recruitment Manager
Syandra Kwan Public Relations Agency East Asia Institute of Management (EASB™)
Office +62 21 4452 6421 Mobile +6281807088900
Mobile +62 8811 671435
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2013