Bukittinggi,- (ANTARA) - Tim forensik Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi, Sumatera Barat, bersama unit Disaster Victim Indentification (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi enam jenazah tambahan yang merupakan para pendaki korban erupsi Gunung Marapi.

"Enam jenazah terakhir yang diterima RSAM telah berhasil diidentifikasi. Mereka terdiri atas tiga perempuan dan tiga laki-laki," kata Direktur RSAM Busril di Bukittinggi, Rabu.

Baca juga: Polda Sumbar: Satu lagi pendaki Gunung Marapi ditemukan meninggal

Enam korban itu melengkapi data jumlah korban erupsi Gunung Marapi menjadi 22 orang dengan status meninggal dunia dari 75 pendaki yang terdata berada di kawasan puncak saat terjadinya erupsi pada Minggu (3/12) lalu.

Menurut dia, enam korban yang teridentifikasi itu atas nama Lenggo Baren (19) asal Tapanuli Utara, Zikri Habibi (19) asal Padang, Novita Intan (39) asal Padang, Liarni (22) asal Jambi, Ilham Nanda Bintang (21) asal Pekanbaru, dan Frengky Candra Kusuma (24) asal Solok Selatan.

Baca juga: Wapres minta BNPB kolaborasi evakuasi korban erupsi Gunung Marapi

"Lima korban berstatus mahasiswa, sedangkan satu korban atas nama Novita Intan berstatus ibu rumah tangga," katanya.

RSAM yang ditunjuk sebagai Pos Antemortem dari DVI Polri sejauh ini telah menerima 22 jenazah yang semuanya berhasil diidentifikasi dan sebagian sudah dibawa pulang oleh keluarganya.

Baca juga: Pemkab Solok turunkan tim bantu evakuasi korban erupsi Gunung Marapi

Dari data yang dihimpun Basarnas melalui Posko Batu Palano, jumlah pendaki Gunung Marapi yang terdata sebanyak 75 orang.

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023