Urumqi (ANTARA) - Produk akuatik yang dibudidayakan di salju dan air lelehan gletser di Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China, kini memiliki akses yang lebih luas ke pasar global seiring para pengekspor lokal mulai mendapatkan persetujuan dari pasar luar negeri.

Xinjiang saat ini menjadi rumah bagi dua pemasok akuatik yang telah mendapatkan sertifikat ekspor untuk pasar Uni Eropa (UE), menurut bea cukai Urumqi pada Selasa (5/12).

Xinjiang Zungui Fresh Food Technology Co., Ltd., perusahaan terbaru yang mendapatkan persetujuan pasar, memiliki kapasitas produksi sebanyak 3.000 ton ikan per tahun.

Dong Shanlan, manajer umum perusahaan itu, mengatakan bahwa setelah mendapatkan sertifikasi untuk ekspor langsung ke UE, perusahaan tersebut, yang sebelumnya memiliki negara-negara Asia Tenggara seperti Singapura dan Malaysia sebagai pasar ekspor utamanya, akan menjajaki lebih jauh pasar di Asia Tengah dan Timur Tengah.

Meskipun terkurung daratan di bagian barat jauh China, Xinjiang memiliki kekayaan sumber daya air lelehan glasial. Dengan luas kolam dan lahan basah mencapai lebih dari 2,67 juta hektare, daerah tersebut sangat cocok untuk pengembangan akuakultur dan pembiakan spesies ikan air dingin yang memiliki banyak kandungan gizi, seperti ikan trout pelangi. Hal itu membantu menciptakan sumber pendapatan baru bagi penduduk setempat.

Wang Haiyuan, seorang pejabat bea cukai, mengatakan bahwa pihak bea cukai akan mendukung para pengekspor dalam memenuhi persyaratan pasar luar negeri dan memfasilitasi ekspor.

Saat ini, ada delapan perusahaan pengekspor makanan di Xinjiang, yang mendapatkan akses pasar luar negeri di delapan negara dan kawasan seperti Jepang, Kanada, dan Arab Saudi.


Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2023