Perdagangan sangat tenang pada saat ini, dan tidak ada sesuatu yang besar bagi para pedagang untuk membuat suatu pergerakan.
Singapura (ANTARA News) - Harga minyak di perdagangan Asia melemah karena investor menunggu rilis data stok minyak mentah AS sebagai petunjuk permintaan di negara konsumen energi terbesar dunia tersebut, kata para analis, Rabu.
Kontrak utama New York, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus turun 45 sen menjadi 105,55 dolar per barel di perdagangan pagi, sementara minyak mentah Brent North Sea untuk kontrak September merosot 26 sen ke posisi 107,88 dolar.
"Perdagangan sangat tenang pada saat ini, dan tidak ada sesuatu yang besar bagi para pedagang untuk membuat suatu pergerakan," kata Michael McCarthy, kepala strategi pasar pada CMC Pasar, di Sydney, kepada AFP.
"Ada beberapa antisipasi tentang angka stok, tapi itu masih perlu beberapa jam berjalan," katanya.
Departemen Energi AS dijadwalkan mempublikasikan laporan mingguan persediaan minyak komersial, sebagai indikator kekuatan permintaan dalam perekonomian tersebut.
Analis memperkirakan laporan tersebut, untuk pekan yang berakhir 12 Juli akan menunjukkan cadangan turun 2,2 juta barel, menurut survei Dow Jones Newswires.
Selama dua minggu sebelumnya, pasokan minyak mentah anjlok hampir 20 juta barel, lebih dari yang diperkirakan analis.
Harga juga terpukul dengan penguatan dolar AS, kata McCarthy. Penguatan greenback membuat minyak yang dihargakan dalam dolar lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lemah.
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013