"Hasil dari setiap lembaga survei untuk persoalan yang sama selalu berbeda-beda. Karenanya, komunitas lembaga survei perlu menyepakati akreditasi dirinya sendiri, untuk mengembalikan survei sebagai alat ukur yang bermartabat," kata Romahurmuziy atau Romi di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan, hasil dari setiap lembaga survei tentang elektabilitas, baik partai politik maupun kandidat, memunculkan perbedaan-perbedaan yang signifikan.
"Maka untuk menyamakannya, perlu adanya akreditasi terhadap lembaga survei tersebut," ungkap Ketua Komisi IV DPR RI itu.
Dengan akreditasi, ujarnya, akuntabilitas hasil survei dapat dipertanggungjawabkan, sehingga publikasinya dapat dijadikan pedoman.
Indikasi keberadaan lembaga survei sebagai alat pembentuk opini, lanjutnya, terlihat dari bermunculannya lembaga-lembaga survei secara sporadis dengan berbagai nama.
"Sedangkan indikasi rendahnya kualitas survei nampak dari beragamnya hasil survei terhadap satu persoalan yang sama," pungkasnya.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013
