Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menggencarkan imbauan waspada bencana hidrometeorologi akibat anomali cuaca kepada masyarakat melalui khutbah Jumat.
"Dengan melihat eskalasi potensi bencana hidrometeorologi, imbauan waspada bencana juga kita minta disampaikan melalui khutbah Jumat," kata Asisten I Bidang Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mataram H Lalu Martawang di Mataram, Rabu.
Selain itu, lanjut dia, rumah-rumah ibadah lainnya seperti gereja dan pura juga akan diberikan edaran imbauan waspada bencana hidrometeorologi.
Dalam imbauan tersebut masyarakat diimbau waspada terhadap perubahan cuaca. Apalagi saat berkendara ketika cuaca kurang baik hendaknya bisa mengurangi kecepatan dan menghindari rute yang memiliki banyak pohon besar yang berpotensi tumbang.
Baca juga: Siaga bencana, Pemkot Mataram siapkan personel & peralatan kedaruratan
Begitu juga bagi masyarakat yang berada di pesisir agar tetap waspada terhadap gelombang tinggi dan air pasang. Potensi abrasi pantai dan pohon tumbang menjadi bagian prioritas diwaspadai, sehingga masyarakat harus tetap waspada.
Menurut dia, imbauan melalui khutbah Jumat bertujuan agar masyarakat tetap waspada dan melakukan antisipasi dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir, abrasi pantai, luapan air sungai, longsor, dan pohon tumbang akibat anomali cuaca.
"Prinsipnya, syiar kebaikan ini kita sampaikan ke semua lapisan masyarakat untuk meminimalisir risiko bencana," katanya.
Sebelumnya, imbauan juga sudah disebar melalui kecamatan dan kelurahan untuk disampaikan kepada masyarakat.
Baca juga: Pemkot Mataram pasang tanggul Ban Insang antisipasi abrasi pantai
Martawang mengatakan bahwa imbauan waspada bencana hidrometeorologi akibat anomali cuaca melalui khutbah Jumat juga diharapkan bisa memotivasi masyarakat agar bisa bergerak bersama bergotong royong melakukan upaya pencegahan.
Misalnya, dengan membersihkan saluran air dari sampah dan mengangkat sedimen dari saluran yang menyebabkan pendangkalan sehingga memicu luapan air ke jalan dan rumah penduduk.
"Petugas dari Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) siap memfasilitasi untuk mengangkut sampah atau sedimen selanjutnya," kata dia.
Di sisi lain, Pemerintah Kota Mataram juga telah menyiapkan panggilan tunggal kedaruratan 112 yang siaga 24 jam, menerima laporan masyarakat yang berada dalam kondisi darurat.
Baca juga: Pemkot Mataram siapkan petugas cegah warga buang sampah ke sungai
"Kita juga akan membuat posko komando siaga bencana di bagian timur pintu Kantor Wali Kota Mataram, untuk memudahkan koordinasi dan penanganan potensi bencana selama cuaca ekstrem," katanya.
Pewarta: Nirkomala
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023