... gedung terlalu padat, pada saat insiden maut terjadi, para penonton tidak bisa keluar segera dan udara dalam GOR panas serta pengab... "Jayapura, Papua (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Daerah Papua, Inspetur Jenderal Polisi Tito Karnavian, mengatakan, hingga saat ini belum ada tersangka dalam kerusuhan tinju berujung kematian 17 orang dan puluhan lain luka-luka, di GOR Nabire.
"Penyidik hingga saat ini belum menetapkan tersangka dalam kasus yang terjadi saat final kejuaraan tinju memperebutkan Piala Bupati itu," kata Karnavian, melalui telepon selulernya, Rabu.
Penyidik sudah minta keterangan dari 15 orang saksi, namun jumlah tersebut kemungkinan akan bertambah mengingat pihaknya juga memanggil pihak panitia penyelenggara kejuaraan tinju itu.
Kejuaraan tinju setempat itu diselenggarakan Pengurus Daerah Pertina bersama pemerintahan daerah setempat dan penonton diwajbkan membeli karcis sebagai salah satu langkah antisipasi keamanan.
Semula pertandingan demi pertandingan pada kejuaraan tinju itu berjalan baik, sampai siapa saja boleh masih menonton tanpa karcis.
Informasi terhimpun menyatakan, potensi masalah bermula setelah Bupati Nabire, Isaias Douw, meminta panitia penyelenggara kejuaraan tinju Piala Bupati itu mengijinkan penonton tanpa tiket masuk.
Akibatnya, gelanggang dengan kapasitas 1.500 penonton itu menjadi terlalu penuh dan langkah pengamanan --termasuk penonton yang mabuk atau membawa perlengkapan membahayakan-- bebas masuk arena.
Belum diketahui persis bagaimana kerusuhan tinju itu bermula. Banyak di antara korban tewas pada malam final kejuaraan tinju Piala Bupati itu kemudian diketahui karena terinjak-injak atau kekurangan oksigen.
Karnavian masih ada di Nabire, memimpin langsung langkah pengamanan dan pengungkapan, pasca kerusuhan tinju Nabire itu. "Karena gedung terlalu padat, pada saat insiden maut terjadi, para penonton tidak bisa keluar segera dan udara dalam GOR panas serta pengab," kata dia.
Karnavian masih ada di Nabire, memimpin langsung langkah pengamanan dan pengungkapan, pasca kerusuhan tinju Nabire itu. "Karena gedung terlalu padat, pada saat insiden maut terjadi, para penonton tidak bisa keluar segera dan udara dalam GOR panas serta pengab," kata dia.
Dia juga sudah memeriksa anggota yang bertugas untuk mengetahui apakah pengamanan yang dilakukan sudah sesuai dengan prosedur operasi standar atau tidak.
"Seharusnya segala kemungkinan yang akan terjadi sudah diantisipasi, apalagi kapasitas bangunan tidak memadai dan partai final pasti menyedot penonton lebih banyak," kata Karnavian.
Insiden maut di GOR Nabire yang terjadi saat final tinju, Minggu (14/7), menewaskan 17 orang serta melukai 38 korban. 24 orang di antaranya masih dirawat di RSUD Nabire, RS Marthen Indey dan RS Bhayangkara di Jayapura.
(E006/T007)
"Seharusnya segala kemungkinan yang akan terjadi sudah diantisipasi, apalagi kapasitas bangunan tidak memadai dan partai final pasti menyedot penonton lebih banyak," kata Karnavian.
Insiden maut di GOR Nabire yang terjadi saat final tinju, Minggu (14/7), menewaskan 17 orang serta melukai 38 korban. 24 orang di antaranya masih dirawat di RSUD Nabire, RS Marthen Indey dan RS Bhayangkara di Jayapura.
(E006/T007)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013