Palu (ANTARA News) - Aknir, istri anggota Polres Donggala, Sulawesi Tengah, yang tertembak di bagian perut, Selasa malam, akhirnya meninggal dunia di rumah sakit karena kehabisan darah.
Kepala Bagian Operasional Polres Donggala, Kompol Anom Subawono, yang dihubungi dari Palu mengatakan korban saat ini telah diautopsi di RS Bhayangkara Palu.
"Korban meninggal di rumah sakit," katanya.
Korban yang berusia sekitar 30 tahun sebelumnya mendapatkan perawatan di RS Budhi Agung Palu setelah mengalami luka tembak pada pukul 18.15 Wita di rumahnya sendiri di Perumahan Himalaya Garden, Kelurahan Tinggede, Kabupaten Donggala.
Polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengambil sejumlah barang bukti dari rumah korban.
Senjata laras pendek milik suami korban juga telah diamankan sebagai barang bukti.
Dalam waktu dekat, polisi akan memeriksa suami korban sebagai pemilik senjata api, dan medapatkan informasi apakah korban bunuh diri atau ada penyebab lain.
Korban meninggalkan dua orang anak yang masing-masing berusia tujuh dan empat tahun.
Informasi dari kerabat korban menyebutkan, jenazah rencananya dikebumikan di kampung halamannya, Makassar.
Papa Evan, tetangga korban, sebelumnya mengaku mendengar suara letusan satu kali dari rumah Briptu Hendra yang bertugas di Satlantas Polres Donggala beberapa saat setelah adzan Maghrib berkumandang.
"Saya langsung lari ke sumber suara untuk mengetahui apa yang terjadi," kata Hendra yang rumahnya berjarak sekitar 30 meter dari kediaman korban.
Beberapa tetangga korban juga terlihat menuju rumah Hendra yang berada di Blok C3 Nomor 10.
Korban saat digotong dalam kondisi sekarat dengan tatapan mata kosong. Saat itu suami korban sendiri yang mengantar istrinya ke rumah sakit dan menemaninya hingga menghembuskan nafas terakhir.
(R026/T007)
Pewarta: Riski Maruto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013