KPK rencanakan sidang korupsi bansos di Bandung

Jakarta (ANTARA News) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merencanakan sidang kasus dugaan korupsi pengurusan perkara pemberian bantuan sosial dengan tersangka hakim Setyabudi Tejocahyono dilakukan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bandung.

"Karena sesuai dengan `locus delicti` (tempat terjadinya perkara) bahwa kasus ini terjadi di Bandung," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi, di Gedung KPK Jakarta, Selasa.

KPK, menurut Johan, berharap Pengadilan Tipikor Bandung dapat menyidangkan kasus yang menyeret Walikota Bandung, Dada Rosada, dan Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Bandung, Edi Siswadi, sebagai tersangka itu secara adil dan independen.

"Sesuai Pasal 85 KUHAP, permintaan pengalihan tempat sidang harus memenuhi syarat terkait kondisi daerah itu, misal terjadi bencana alam," kata Johan.

Johan mengatakan berkas tersangka hakim Setyabudi belum mencapai siap ke tahap penuntutan atau P21.

"Dalam waktu dekat, sepekan atau dua pekan mendatang," kata Johan.

Pada Rabu (3/7), Humas Pengadilan Negeri Bandung, Joko Indarto, mengatakan pihak tersangka kasus dugaan suap di Pengadilan Tipikor Bandung, Setyabudi, memohon pemindahan lokasi persidangan.

Joko mengatakan Setyabudi mengajukan surat kepada KPK agar persidangannya digelar di Pengadilan Tipikor Jakarta.

KPK, dalam kasus dugaan korupsi bantuan sosial di PN Bandung, juga menetapkan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Kadispenda) Kota Bandung, Herry Nurhayat, perantara pemberian suap, Asep Trian, dan orang dekat Dada Rosada, Toto Hutagalung, sebagai tersangka.

18 Juli 2013

Sebaiknya dilaksanakan sidangnya di Pengadilan Tipikor Bandung, alasannya. Pertama, supaya jadi pelajaran dan cermin bagi siapa saja di Pengadilan Tipikor Bandung (PTB) itu bahwa siapa saja yang tidak menghargai dirinya dan jabatannya akan mendapat hukuman berlipat-lipat sebelum vonis hakim dijatuhkan. Ini penting untuk upaya pencegahan agar tidak lahir calon pelaku lainnya. Akan ada proses kanibalis diantara mereka tatkala akan terkuak bahwa Setyabudi ternyata banyak “memakan” bagian dari uang suap atau gratifikasi yang seharusnya disampaikan kepada hakim anggota lainnya. Kedua, hal yang sama juga supaya jadi pelajaran dan cermin pula bagi siapa saja dijajaran pemerintahan kota Bandung itu. Dengan terungkapnya kasus suap ini, public akan menyaksikan bagaimana pemimpin kota yang diberi kepercayaan oleh rakyat melalui Pilkada ternyata dari hari kehari telah meruntuhkan tatanan kepercayaan dan moral public. Akan banyak pola koruptif yang massif dalam penyelenggaraan pemerintahan akan terungkap. Tentu saja ini merupakan pelajaran berharga untuk menyusun pola-pola pencegahan dikemudian hari.

0 0 Balas LaporkanHapus
18 Juli 2013

Sebaiknya dilaksanakan sidangnya di Pengadilan Tipikor Bandung, alasannya. Pertama, supaya jadi pelajaran dan cermin bagi siapa saja di Pengadilan Tipikor Bandung (PTB) itu bahwa siapa saja yang tidak menghargai dirinya dan jabatannya akan mendapat hukuman berlipat-lipat sebelum vonis hakim dijatuhkan. Ini penting untuk upaya pencegahan agar tidak lahir calon pelaku lainnya. Akan ada proses kanibalis diantara mereka tatkala akan terkuak bahwa Setyabudi ternyata banyak “memakan” bagian dari uang suap atau gratifikasi yang seharusnya disampaikan kepada hakim anggota lainnya. Aspek positipnya mereka akan berucap, “syukur lho cepet ketangkep, ternyata elo yang selama ini maka bagian gua”. Kedua, hal yang sama juga supaya jadi pelajaran dan cermin pula bagi siapa saja dijajaran pemerintahan kota Bandung itu. Dengan terungkapnya kasus suap ini, public akan menyaksikan bagaimana pemimpin kota yang diberi kepercayaan oleh rakyat melalui Pilkada ternyata dari hari kehari telah meruntuhkan tatanan kepercayaan dan moral public. Akan banyak pola koruptif yang massif dalam penyelenggaraan pemerintahan akan terungkap. Tentu saja ini merupakan pelajaran berharga untuk menyusun pola-pola pencegahan dikemudian hari. Komentar penyesalan juga akan muncul, “yach, payah dah, gua ngasihnya untuk disampe’in 500, ee ternyata yg dikasih Cuma 150, hutagalung tu susah orangnya, nggak amanah, ya gagal dech”.

0 0 Balas LaporkanHapus