Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni berharap Kepala Badan Nasional Narkotika Inspektur Jenderal Polisi Marthinus Hukom dapat lebih mengutamakan langkah pencegahan daripada penindakan dalam penanganan kasus penyalahgunaan narkotika.
"Selaku mitra kerja, Komisi III ingin Kepala BNN baru, Bapak Marthinus, untuk bisa lebih mengedepankan aspek pencegahan. Logika penanganan narkoba ini utamanya ada di pencegahan, bukan penindakan. Karena kalau narkoba itu sudah dikonsumsi, ibaratnya sudah terlambat," kata Sahroni dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Marthinus Hukom ditunjuk menjadi Kepala BNN RI menggantikan Komisaris Jenderal Polisi Petrus R. Golose yang memasuki masa pensiun.
Baca juga: Presiden Jokowi tunjuk Marthinus Hukom jadi Kepala BNN
Baca juga: Polri usulkan Marthinus Hukom sebagai Kepala BNN
Asisten SDM Kapolri Irjen Polisi Dedi Prasetyo di Jakarta, Senin (4/12), menjelaskan keputusan presiden (keppres) yang menunjuk Marthinus sebagai Kepala BNN RI sudah ditandatangani Presiden Joko Widodo.
Sahroni menginginkan BNN dapat lebih banyak menyelamatkan nyawa masyarakat Indonesia dari bahaya narkoba sebab para pengedar selalu menemukan cara baru dalam mengelabui petugas.
"Walaupun kinerja BNN di bawah Petrus Golose sudah baik, tetapi yang namanya pemberantasan narkoba ini memang tidak akan pernah selesai. Pasti akan selalu ada tantangan baru, pelaku baru, modus baru. Makanya BNN harus terus up to date terhadap perkembangan," ujarnya.
Sahroni juga berpesan agar BNN meningkatkan pengawasan di wilayah perbatasan negara yang menjadi salah satu jalur penyelundupan narkoba. "Jangan sampai BNN kecolongan di perbatasan," imbuhnya.
Baca juga: BNN terapkan berbagai strategi cegah sabu asal Malaysia lewat Kaltara
Baca juga: BNN sebut ada aliran dana TPPU narkotika untuk pendanaan terorisme
Pewarta: Fauzi
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023