Merebaknya kekhawatiran akan berlanjutnya perlambatan ekonomi China mendorong mata uang domestik tertekan sampai menembus level psikologis di Rp10.000 per dolar AS,"

Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah pada Selasa sore melemah menembus level psikologis ke posisi Rp10.030 per dolar AS seiring kekhawatiran pasar keuangan terhadap melambatnya ekonomi China.

Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore bergerak melemah sebesar 40 poin menjadi Rp10.030 dibanding posisi sebelumnya Rp9.990 per dolar AS.

"Merebaknya kekhawatiran akan berlanjutnya perlambatan ekonomi China mendorong mata uang domestik tertekan sampai menembus level psikologis di Rp10.000 per dolar AS," kata analis Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir di Jakarta, Selasa.

Ia menambahkan sulit mengharapkan penguatan mata uang Indonesia yang berkelanjutan seiring masih minimnya sentimen positif di dalam negeri maupun eksternal.

Kendati demikian, lanjut dia, Bank Indonesia (BI) yang sepat mengambil langkah menaikan suku bunga (BI rate) diharpkan dapat memberikan sentimen positif bagi rupiah meski belum cukup kuat untuk memicu penguatan yang signifikan.

"Kinerja rupiah masih akan dibayangi oleh kecemasan perlambatan ekonomi Indonesia dan kinerja neraca perdagangan Indonesia yang masih defisit," kata dia.

Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada menambahkan pelemahan rupiah seiring dengan mata uang Asia yang berada di area negatif karena dipengaruhi oleh melambatnya ekonomi China.

"Melambat ekonomi China dinilai dapat berpengaruh pada neraca perdagangan Indonesia. Kondisi itu cukup logis bahwa secara nilai perdagangan, China merupakan mitra dagang terbesar untuk Indonesia," kata dia.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Selasa ini, tercatat mata uang rupiah bergerak melemah nilainya menjadi Rp10.036 dibanding posisi sebelumnya (15/7) Rp10.024 per dolar AS.
(KR-ZMF/B008)

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013