Bendungan dibangun dengan biaya besar ini dapat bermanfaat, karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani.

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan pembangunan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bermanfaat bagi petani.

“Pembangunan bendungan juga harus diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani," ujar Basuki, di Jakarta, Selasa.

Dia menambahkan, ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT yang memiliki curah hujan lebih rendah dibanding daerah lain.

"Pembangunan bendungan telah memasuki tahap breakthrough terowongan pengelak dengan progres konstruksi 27 persen," katanya.

Pembangunan Bendungan Mbay sesuai kontrak telah dimulai sejak 2021 melalui 2 paket pekerjaan dengan nilai kontrak Rp1,47 triliun. Paket I dikerjakan oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk - Bumi Indah (Kerja Sama Operasi/KSO), sedangkan Paket II oleh PT Brantas Abipraya.

Bendungan ini memiliki luas genangan 499,55 hektare yang bersumber dari Sungai Aesesa. Dengan kapasitas tampung sebesar 51,74 juta meter kubik, Bendungan Mbay diproyeksikan untuk pengembangan dan peningkatan Daerah Irigasi (DI) Mbay Kanan dan Kiri hingga 6.100 hektare.

Bendungan Mbay dibangun oleh Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Kupang, terletak di Desa Rendubutowe, Kecamatan Aesesa Selatan yang berjarak sekitar 30 km dari pusat kota Kabupaten Nagekeo.

Bendungan ini juga memiliki manfaat lain untuk mendukung kebutuhan air baku di Nagekeo sebesar 205 liter/detik dan mengurangi debit banjir Sungai Aesesa sebesar 283 meter kubik/detik.

Pembangunan Bendungan Mbay menambah jumlah tampungan air berupa bendungan yang dibangun Kementerian PUPR di Provinsi NTT. Sebelumnya sejak 2015, di NTT telah diselesaikan dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo tiga bendungan.

Ketiga bendungan tersebut, yaitu Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang (2018), Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu (2019), dan Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka (2021).

Selanjutnya juga tengah dibangun Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang, dan Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Baca juga: Jokowi bakal tinjau bendungan dan cek stok beras di Nagekeo NTT
Baca juga: Jokowi: Pembangunan Bendungan Mbay strategi capai kedaulatan pangan

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023