Banda Aceh (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Indonesia Gita Wirjawan meresmikan pasar Atjeh di jalan Diponegoro Banda Aceh Provinsi Aceh yang dibangun pasca bencana gempa dan tsunami akhir 2004.

Peresmian pasar tradisional seluas 36.000 m2 itu disaksikan Wakil Ketua MPR Farhan Hamis, Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf, Walikota Banda Aceh Mawardy Nurdin dan Wakil Walikota Banda Aceh Hj Illiza Sa'aduddin Djamal.

Peresmian pasar Atjeh itu ditandai dengan penandatangan prasasti dan pemotongan pita oleh Menteri Perdagangan Indonesia Gita Wirjawan, Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf dan Walikota Banda Aceh Mawardy Nurdin.

Gita Wirjawan juga melakukan kunjungan dan berdialog dengan pedagang sayur mayur, sembako dan berbagai kerajian yang berjualan di pasar Atjeh itu.

Walikota Banda Aceh Mawardy Nurdin mengatakan pembangunan Pasar Atjeh disamping Masjid Raya Baiturrahman itu menghabiskan dana Rp150 miliar lebih yang bersumber dari APBN melalui Kementrian Perdagangan sebesar Rp71 miliar lebih.

"Selain dari APBN, untuk pembangunan pasar Atjeh ini ada juga sumbangan dari JICS Jepang, pinjaman dari Bank Dunia dan APBK Kota Banda Aceh," kata Mawardy Nurdin.

Mawardy Nurdin mengatakan pasar Atjeh merupakan pasar sejarah yang dan keberadaan sejak masa penjajahan Belanda.

Pasar Atjeh juga merupakan salah satu kawasan yang rusak berat akibat bencana gempa dan tsunami akhir Desember 2004.

Menteri Perdagangan Indonesia Gita Wirjawan mengatakan pasar Atjeh merupakan pasar tradisional termegah yang pernah lihat dan resmikan di seluruh Indonesia.

"Ini pasar tradisional yang paling megah yang pernah saya lihat di Indonesia, saya berharap dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk meningkatkan sektor perekonomian," kata Gita Wirjawan.

Pewarta: Irwansyah Putra
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013