Memberi warning, agar masyarakat berhati-hati, jangan sampai terjebak di pinjol ilegal.
Jakarta (ANTARA) -
Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah meminta masyarakat untuk mewaspadai pinjaman online (pinjol) ilegal yang banyak bermunculan menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
 
“Ada kemungkinan kasus pinjol akan meningkat. Makanya ini mungkin perlu sekali teman-teman untuk menyampaikan, memberi warning, agar masyarakat berhati-hati, jangan sampai terjebak di pinjol ilegal,” kata Piter, di Kantor Pusat Bank Jago, Jakarta, Selasa.
 
Ia mengatakan pinjol ilegal biasanya akan memanfaatkan momentum natal dan tahun baru.
 
Perusahaan-perusahaan pinjol ilegal itu akan menawarkan pinjaman kepada masyarakat yang sedang mempersiapkan perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
 
“Walau tidak sebesar masa Lebaran, pada masa-masa seperti ini kan banyak orang meningkat kebutuhannya. Nah di tengah meningkatnya kebutuhan masyarakat itu selalu ada orang yang mencari kesempatan,” kata Piter.
 
Adapun sejak 1 Januari sampai 11 November 2023, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) telah menghentikan kegiatan operasional 1.641 entitas keuangan ilegal yang terdiri dari 18 investasi ilegal dan 1.623 pinjaman online ilegal.
 
Pengaduan entitas ilegal yang diterima sebanyak 9.380, meliputi pengaduan terkait pinjol ilegal sebanyak 8.991 pengaduan dan pengaduan investasi ilegal sebanyak 388 pengaduan.
 
Sejak 2017 sampai November 2023, OJK tercatat telah menghentikan kegiatan operasional 7.502 entitas keuangan ilegal, dimana pinjol ilegal menjadi entitas terbanyak yang ditutup oleh OJK, yakni sebanyak 6.055.
 
Sejak 2017, OJK juga menghentikan kegiatan operasional 1.196 investasi ilegal dan 251 gadai ilegal.
Baca juga: Satgas Pasti hentikan 1.000 pinjol ilegal setiap tahun
Baca juga: OJK hingga November hentikan kegiatan 1.641 entitas keuangan ilegal

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023