Digital bank itu sebuah keniscayaan tidak mungkin bank itu tidak mengembangkan layanan digital atau beralih ke bank digital.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah memperkirakan dalam 10 tahun ke depan semua bank akan menjadi bank digital, sehingga istilah “bank digital” tidak akan dikenali lagi.
“Yang jelas jumlah bank digital akan meningkat, layanan digital akan meluas. Saya sering mengatakan pada waktu tertentu, 10 sampai 20 tahun lagi, kita tidak akan mengenal bank digital karena semua bank sudah menjadi bank digital,” kata Piter, di Kantor Pusat Bank Jago, Jakarta, Selasa.
Menurutnya, digitalisasi layanan merupakan suatu keniscayaan yang tidak bisa dihindari oleh perbankan.
"Saya selalu mengatakan, digital bank itu sebuah keniscayaan tidak mungkin bank itu tidak mengembangkan layanan digital atau beralih ke bank digital," katanya pula.
Saat ini sebagian besar bank buku IV di Indonesia sudah memiliki anak usaha yang menyediakan layanan perbankan digital sebagai laboratorium uji coba mereka.
Beberapa bank kecil juga mulai berkembang menjadi bank digital.
"Jadi memang pendirian atau pengembangan bank digital terus berlangsung. Ini adalah tahap awal atau start persaingan bank di era digital, dan mereka melakukan itu karena mereka tahu bahwasanya tanpa bertransformasi ke bank digital, mereka akan kalah dalam persaingan di masa depan," kata Piter pula.
Ia mengatakan bank yang melakukan digitalisasi layanan juga perlu berkolaborasi dengan entitas lain dan membentuk suatu ekosistem agar tidak kalah bersaing.
"Bank-bank yang mau bersaing pada era digital juga harus membangun ekosistemnya sendiri. Karena tidak mungkin membangun satu-satu sendiri," katanya lagi.
Baca juga: Bank DKI tingkatkan strategi pengembangan bisnis secara digital
Baca juga: BI rencanakan perluas layanan QRIS ke India hingga Uni Emirat Arab
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023