Kemarin saya ke China, itu puluhan pengusaha China akan berinvestasi di bidang industri halal di Indonesia dan sangat berminat ke sana. Itu baru di satu negara, belum negara lain

Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengungkapkan minat pengusaha China untuk mendanai kebutuhan anggaran riset dan pengembangan produk halal di Indonesia.

"Kemarin saya ke China, itu puluhan pengusaha China akan berinvestasi di bidang industri halal di Indonesia dan sangat berminat ke sana. Itu baru di satu negara, belum negara lain," kata Ma'ruf Amin usai menghadiri Peluncuran Indonesia Sharia Economic Outlook (ISEO) 2024 dan Peresmian Universitas Indonesia Industrial Government (I-GOV) Ke-3 Tahun 2023 di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Selasa.

Dalam YouTube Sekretariat Wakil Presiden, Wapres menyatakan optimistis industri halal di Indonesia akan berkembang pesat manakala diimbangi dengan dukungan anggaran riset dan pengembangan produk halal dalam negeri.

Dikatakan Wapres, kehadiran investor asing dalam menggarap produk halal di Indonesia sekaligus peluang bagi pendanaan riset dan pengembangan yang melibatkan perguruan tinggi.

Ma'ruf mengatakan, alokasi anggaran riset dan pengembangan di Indonesia masih relatif kecil, berkisar 0,24 persen dari total APBN.

"Memang betul sekali, kita masih sangat kecil. Karena itu kita dorong universitas juga melakukan kerja sama dengan industri dan berbagai dunia usaha, ikut membiayai riset yang dilakukan oleh perguruan tinggi," katanya.

Kontribusi pemerintah dan swasta tersebut diharapkan mampu mendongkrak pendanaan riset dan pengembangan produk ekonomi syariah yang ditargetkan mencapai 2 persen pada 2030.

"Kita akan terus mendorong peningkatan anggaran dari tahun ke tahun. Kalau sekarang baru 0,24 persen, kita harapkan 2030 jadi 2 persen dan akan kita teruskan," katanya.

Baca juga: Wapres minta perguruan tinggi bikin model bisnis canggih syariah

Baca juga: Wapres instruksikan otoritas perwakafan optimalkan transformasi

Baca juga: Wapres paparkan strategi kembangkan wakaf produktif

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023