Kami tidak hanya ingin mengurangi emisi, tapi kami ingin juga membuat Nusantara menjadi kota yang resiliensi iklim.
Dubai, UEA (ANTARA) - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) akan mengandalkan solusi berbasis alam mengatasi isu air yang berpotensi terjadi di wilayahnya, kata Direktur Pengembangan Pemanfaatan Kehutanan dan Sumber Daya Air OIKN Pungky Widiaryanto.
"Kami tidak hanya ingin mengurangi emisi, tapi kami ingin juga membuat Nusantara menjadi kota yang resiliensi iklim," ujar Pungky dalam diskusi di Paviliun Indonesia COP28 Dubai, Uni Emirat Arab, Selasa.
Salah satu fokusnya adalah mengatasi isu air yang kerap terjadi di wilayah Kalimantan Timur yang kini masuk menjadi area Nusantara. Saat musim hujan, beberapa wilayah rentan banjir sementara ketika musim kemarau terdapat potensi kekeringan.
Jadi untuk mengatasinya, kata Pungky, akan mengandalkan solusi berbasis alam untuk manajemen air. Sebagai contoh OIKN akan membangun di area inti, waduk untuk menampung air yang akan digunakan di Nusantara.
IKN juga dirancang menjadi kota spons yang yang mampu menyerap air hujan ke dalam tanah guna mencegah banjir untuk mengembalikan sirkulasi alami air.
Langkah itu dilakukan bersamaan dengan peningkatan biodiversitas di kawasan IKN, mengingat komitmen IKN bahwa 65 persen akan menjadi area lindung dari luas wilayahnya ibu kota baru Indonesia itu seluas 252 ribu hektare.
Untuk itu Nusantara Regionally and Locally Determined Contribution (RLDC) dokumen yang diluncurkan OIKN di COP28 pada 3 Desember, akan menjadi peta jalan untuk mendorong terwujudnya kota nol emisi karbon pada 2045.
Direktur Global untuk Program Perkotaan World Research Institute (WRI) Rogier van den Berg mengapresiasi langkah OIKN meluncurkan RLDC, mengingat pentingnya peran kota-kota dalam upaya penanganan perubahan iklim.
"Saya pikir dengan strategi Nusantara ada kesempatan besar untuk menunjukkan bagaimana melakukannya dengan cara yang kredibel dan transparan," kata Rogier.
Baca juga: OIKN: Tak setetes air hujan di IKN terbuang percuma
Baca juga: OIKN: Perlu teknologi dan kebijakan yang tepat mengelola air di IKN
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023