Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) menginvestasikan dana senilai 27 juta dolar AS untuk pengembangan panas bumi pada tahun ini. Direktur Hulu Pertamina Sukusen Soemarinda usai penandatanganan jual beli gas di Jakarta, Senin, mengatakan, dana investasi itu diperuntukan bagi pengeboran sembilan sumur di sejumlah lapangan panas bumi seperti Kamojang (Jawa Barat), Ulubelu (Sumatera Selatan), dan Lahendong (Sulawesi Utara). "Untuk sembilan sumur itu, investasinya tiga juta dolar AS," katanya. Saat ini, produksi listrik yang dihasilkan tiga Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) milik Pertamina mencapai 162 MW. Produksi itu berasal dari PLTP Sibayak (Sumatera Utara) dua MW, Kamojang unit 1-4 140 MW, dan Lahendong (Sulawesi Utara) unit 1-3 20 MW. Menurut Sukusen, biaya keseluruhan pengembangan panas bumi mencapai 1,3 juta dolar AS per MW dengan biaya hulu saja mencapai satu juta dolar per MW. Sukusen menambahkan, tahun ini, Pertamina menargetkan dapat memproduksi minyak dari Lapangan Pondok Tengah, Bekasi sebesar 2.000 barel per hari. "Produksi maksimal (60-80 ribu barel per hari) diharapkan tahun 2009," katanya. Menurut dia, kebutuhan dana buat Pondok Tengah diperkirakan mencapai 400 juta dolar AS yang diharapkan sebagian besar berasal dari pinjaman. Hingga 2014, Pertamina menargetkan mampu memproduksi 200 ribu barel minyak per hari dan dua miliar juta kaki kubik. Saat ini, produksi minyak Pertamina mencapai 140 ribu barel per hari dan gas 1.030 juta kaki kubik. Sukusen menambahkan, kebutuhan biaya hingga 2014 paling tidak mencapai 2,5 miliar dolar AS. "Biaya itu masih lebih rendah dari perusahaan asing yang bisa mencapai tujuh miliar dolar AS dalam lima tahun," katanya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006