Harapannya, dengan adanya Dojo Center ini bisa membentuk keterampilan yang kompeten bagi siswa

Kudus (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI meresmikan Dojo Center di SMK NU Ma'arif Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, sebagai sarana berlatih teknik otomotif dan pembelajaran yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja (K3), Selasa.

Peresmian Dojo Center SMK NU Ma'arif Kudus hasil kerja sama dengan pabrikan mobil di Tanah Air tersebut, ditandai dengan pemotongan pita oleh Ketua Tim Kerja Fasilitasi Peningkatan Kapabilitas Pendidikan dan Tenaga Pendidikan Direktorat SMK Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Jahani, Corporate Planning and Communication Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Edward P. Napitupulu, Kepala SMK NU Ma'arif Kudus Arif Zaenal Mubarok, dan Pengurus BPPMNU Abdul Hadi di kompleks SMK NU Ma'arif Kudus.

Baca juga: Pemprov Jatim borong empat penghargaan vokasi dari Kemendikbudristek

"Kami ucapkan selamat SMK NU Ma'arif dan ADM ini luar biasa," kata Ketua Tim Kerja Fasilitasi Peningkatan Kapabilitas Pendidikan dan Tenaga Pendidikan Direktorat SMK Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Jahani ditemui usai peresmian Dojo Center SMK NU Ma'arif Kudus, Selasa.

Menurut dia, tahapan awal K3 penting untuk anak sebelum belajar mutu. Sehingga, kehadiran Dojo Center ini juga memberikan perubahan suatu keahlian kompetensi "soft skills" atau kemampuan interpersonal yang selama ini menjadi kendala SMK.

Melalui fasilitas tersebut, maka siswa mulai menuju tahap keahliannya. Sehingga, ketika mengikuti tahapan tentunya siswa juga memiliki ketangguhan, kegigihan, dan ketelitian.

"Harapannya, dengan adanya Dojo Center ini bisa membentuk keterampilan yang kompeten bagi siswa. Ketika lulus dari SMK bisa langsung beradaptasi ditempat kerjanya masing-masing," ujarnya.

Ia berharap produsen mobil tersebut juga membantu SMK lainnya di Tanah Air mendapatkan fasilitas Dojo Center seperti yang dimiliki SMK NU Ma'arif Kudus ini. Terutama di SMK di Indonesia Timur karena praktik kerja lapangan (PKL) harus ke SMK di Pulau Jawa.

Sementara itu, Kepala SMK NU Ma'arif Kudus Arif Zaenal Mubarok mengakui untuk bisa mendapatkan fasilitas Dojo Center ini butuh kerja keras dan tahapan yang cukup panjang karena dimulai sejak tahun 2010.

Baca juga: Kemendikbudristek dukung kesetaraan gender dan disabilitas

"Kemudian ada pengembangan yang akhirnya masuk nominasi mewakili ADM menjadi juara satu untuk inovasi, sehingga projek ini dilaksanakan dan diresmikan hari ini (5/12). Program pengembangan dan mesin wolding bantuan dari produsen mobil tersebut," ujarnya.

Adanya kerja sama tersebut, kata dia, sangat menguntungkan karena ada penggalian kompetensi yang dibutuhkan pasar kerja. Bahkan, sejak 2019 menjadi peringkat kedua dalam menyuplai tenaga kerja di perusahaan tersebut dengan jumlah 300-an lulusan.

Fasilitas yang tersedia di Dojo Center tersebut, antara lain ada dojo safety, behavior, assembly, dan welding. Sedangkan sebelumnya sudah ada measurement, elektrikel, over hoel, dan service.

Corporate Planning and Communication Division Head PT ADM Edward P. Napitupulu mengakui alasannya memilih SMK NU Ma'arif Kudus sebagai mitra ada tahapannya, mulai dari kurikulum yang diselaraskan. Kemudian ada pelatihan guru dan murid, serta memberikan peralatan yang diperlukan.

"Standar operasional juga disempurnakan, sampai akhirnya Dojo Center SMK NU Ma'arif bisa terbentuk. Ini juga yang ketujuh dari rencana 16 dojo yang akan dibuat," ujarnya.

Baca juga: Kemendikbudristek dukung pameran tenun ikat dan ulos hingga ke Prancis

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023