Paris (ANTARA News) - Sebuah perangko yang menggambarkan simbol budaya Prancis, Marianne, telah memicu kontroversi setelah salah satu penciptanya mengungkapkan jika perangko tersebut terinspirasi oleh aktivis feminis telanjang dada yang menumbangkan salib kristen di Kiev tahun lalu dengan gergaji.
Perangko baru itu menggambarkan Marianne muda, simbol dari Republik Prancis, yang mengenakan topi kerucut Frigia tetapi tidak bertelanjang dada. Perangko itu diluncurkan oleh Presiden Francois Hollande pada Minggu sebagai bagian dari perayaan Hari Bastille.
Fotografer dan desainer perangko itu Olivier Ciappa mengatakan di akun jejaring sosial Twitternya bahwa ia terinspirasi oleh sejumlah perempuan, tetapi sebagian besar adalah oleh Inna Shevchenko, anggota veteran dari kelompok Femen, aktivis feminis, yang sering melakukan aksi unjuk rasa telanjang dada.
"Feminisme merupakan bagian integral dari nilai-nilai (di Republik Perancis). Dan Marianne, pada saat revolusi, bertelanjang dada, jadi mengapa tidak memberi hormat kepada Femen yang luar biasa ini," katanya dalam sepotong editorial di laman Huffington Post.
Komentar Ciappa tersebut memicu banyak reaksi - mendukung dan menentang - di Twitter dan Facebook. Partai sayap kanan Partai Kristen Demokrat menyerukan boikot perangko tersebut, yang dapat digunakan untuk mengirim surat di seluruh negeri.
Aktivis Ukraina Shevchenko, yang menyambut berita itu dengan pesan provokatif di akun Twitter-nya, mengumumkan pekan lalu bahwa ia telah memperoleh suaka dari Prancis.
Desain perangko baru itu dipilih oleh siswa-siswa sekolah menengah, demikian seperti yang dikutip dari Reuters.
Pada tahun 1830, pelukis Eugene Delacroix menggambarkan Marriane yang telanjang dada mengibarkan bendera tiga warna dan memimpin rakyatnya dalam lukisannya yang terkenal "Liberty Leading the People".
Penerjemah: GNC Aryani
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013