Penukaran uang baru bisa dilakukan di bank-bank umum maupun BPR yang ada di pusat kota maupun kantor cabang."

Malang (ANTARA News) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang Dudi Herawadi menegaskan penukaran uang baru untuk keperluan Lebaran tidak dipungut biaya, termasuk penukaran yang dilakukan di bank-bank umum maupun bank perkreditan rakyat (BPR).

"Penukaran uang baru bisa dilakukan di bank-bank umum maupun BPR yang ada di pusat kota maupun kantor cabang dan tidak dipungut biaya sepeser pun," tegas Dudi di Malang, Selasa.

Layanan penukaran uang baru, katanya, dibuka sejak 9 Juli dengan waktu layanan Selasa-Jumat. Ada 39 kantor perbankan di wilayah Kantor Perwakilan (KPw) BI Malang yang bisa melayani penukaran, yakni 27 bank umum dan selebihnya BPR.

Menurut dia, dibukanya layanan penukaran di sejumlah bank umum maupun BPR, termasuk di kantor cabang tersebut agar masyarakat tidak berduyun-duyun ke Kantor BI seperti beberapa waktu lalu, sehingga menimbulkan antrean panjang.

Ia mengemukakan selain tidak dipungut biaya, perbankan, baik umum maupun BPR tidak boleh mensyaratkan penukar harus memiliki buku tabungan bank bersangkutan (nasabah).

Bagi masyarakat yang jauh dari jangkauan kantor perbankan seperti sejumlah wilayah di Madura, Bojonegoro, Kecamatan Gucialit, Lumajang dan Pajarakan (Probolinggo), lanjutnya, BI akan melakukan kas keliling, sehingga mereka pun juga bisa menukarkan uang receh baru.

Dudi mengakui kemudahan yang diberikan pada masyarakat terkait penukaran uang baru menjelang Lebaran dengan membuka outlet-outlet di bank umum maupun BPR tersebut sebagai upaya menekan jumlah tempat penukaran tidak resmi (pedagang uang) yang tidak dijamin keasliannya, bahkan dikenakan biaya tinggi berdasarkan persentase.

Untuk tahun ini, katanya, BI Malang menyiapkan modal sebesar Rp4,09 triliun untuk penukaran uang pecahan baru dengan perbandingan pecahan besar atau Rp20 ribu ke atas sebanyak Rp3,93 trilun, dan uang pecahan kecil di bawah Rp10 ribu sebesar Rp 165,81 Miliar.

Ketersediaan modal sebesar Rp4,09 triliun itu dengan pertimbangan realisasi uang keluar (outflow) tiga tahun terakhir yang rata-rata sebesar Rp1 triliun.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013