Lampung Selatan (ANTARA) - Gunung Anak Krakatau pada Senin, pukul 22.57 WIB kembali mengalami erupsi, dengan tinggi kolom abu kurang lebih 1.500 meter di atas puncak atau sekitar 1.657 meter di atas permukaan laut.

Menurut laporan yang disiarkan di laman resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), bahwa erupsi tersebut terjadi pada Senin tanggal 04 Desember 2023, pukul 22.57 WIB.

Kolom abu berwarna hitam dengan intensitas tebal dari gunung itu mengarah ke barat laut.

Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 64 milimeter dan durasi lebih kurang 2 menit 30 detik.

Baca juga: Gunung Anak Krakatau semburkan abu setinggi 1.000 meter

Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Andi Suardi, Senin, mengatakan pemukiman terdekat dari Gunung Anak Krakatau berada pada Pulau Sebesi yang berjarak 16,5 kilometer.

Andi mengimbau masyarakat dan nelayan untuk tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau pada radius lima kilometer.

"Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada level III, siaga, dengan rekomendasi masyarakat, nelayan, pendaki gunung, tidak mendekati gunung dengan radius lima kilometer," katanya.

Sejak kelahiran Gunung Anak Krakatau pada Juni 1927 hingga saat ini, erupsi berulang kali terjadi, sehingga Gunung Anak Krakatau tumbuh semakin besar dan tinggi.

Karakter letusan Gunung Anak Krakatau berupa erupsi eksplosif dan erupsi efusif dengan waktu istirahat letusannya berkisar antara satu sampai enam tahun.

Untuk diketahui, gunung anak Krakatau yang berada di perairan selat Sunda Kabupaten Lampung Selatan, pada hari ini telah mengeluarkan erupsi sebanyak 11 kali.

Baca juga: Gunung Anak Krakatau kembali erupsi setinggi 2.000 meter
Baca juga: Warga panik, Gunung Anak Krakatau erupsi lagi abu setinggi 1.500 meter

Pewarta: Riadi Gunawan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023