Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah terus berusaha untuk menyelesaikan perudingan Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement pada 2013 yang diharapkan mampu menarik investasi ke Indonesia.
"Target penyelesaian perundingan 2013 karena kami melihat potensi yang besar dari Korea untuk Indonesia khususnya dalam menarik investasi masuk," kata Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementeria Perdagangan Iman Pambagyo di Kementerian Perdagangan, Senin.
Iman mengatakan bahwa pihaknya merasa optimistis perundingan IK-CEPA masih berada pada jalur yang sesuai karena pada prinsipnya perundingan tersebut merupakan perundingan lanjutan antara ASEAN dengan Korea.
"Jika perundingan ini selesai sebelum atau pada 2016, maka nilai tambahnya akan berkurang atau bisa dikatakan keuntungannya tidak sebesar yang kami tawarkan saat ini," kata Iman.
Menurut Iman, pihak Korea sendiri telah meminta Indonesia untuk menawarkan sektor otomotif, namun hingga saat ini permintaan tersebut masih belum dicantumkan dalam penawaran perjanjian kerja sama tersebut.
Iman menjelaskan, Indonesia sendiri ingin menawarkan sektor pertanian, produk makanan olahan yang memliki potensi cukup besar dan diminati di Korea, dan Indonesia juga mengincar sektor industri komponen dan suku cadang.
Perundingan pertama dan kedua IK-CEPA telah dilaksanakan masing-masing pada 12 Juli 2012 dan 10-11 Desember 2012 di Jakarta, dan pada kedua pertemuan tersebut, kedua negara menyepakati Terms of Reference (TOR) IK-CEPA yang didasarkan pada prinsip "common understanding".
Sementara perundingan ketiga diselenggarakan pada 29-31 Mei 2013 dengan fokus untuk menyelesaikan perundingan secara menyeluruh pada 2013.
Total Perdagangan Indonesia-Korea Selatan pada tahun 2012 mencapai 27 miliar dolar AS dengan nilai ekspor sebesar 15 miliar dolar dan impor sebesar 11,9 miliar dolar atau turun 8,06 persen jika dibandingkan dengan 2011.
Neraca perdagangan Indonesia dengan Korea sejak tahun 2007 hingga 2011 menunjukkan bahwa Indonesia mengalami surplus perdagangan, dan pada tahun 2012 Indonesia mendapat surplus sebesar tiga miliar dolar
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013