Insiden tersebut terjadi tujuh bulan setelah bentrokan antarsuku terjadi di negara bagian dekat perbatasan itu yang menewaskan setidaknya 180 orang.
Mayat 13 orang itu, dengan luka bekas tembakan berkali-kali, ditemukan di sebuah desa di Distrik Tengnoupal.
Pejabat itu mengatakan bahwa telah terjadi baku tembak "sengit" di sana.
Manipur mengalami kekerasan sporadis sejak bentrokan memuncak pada 3 Mei antara kelompok etnis mayoritas Meitei dan kelompok minoritas Kuki terkait alokasi dana dari pemerintah.
Bentrokan itu menandai kegagalan pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi menangani gangguan keamanan di negara bagian yang dikuasai oleh partainya yakni Partai Bharatiya Janata.
Tidak ada senjata di sekitar mayat-mayat itu, kata pejabat polisi senior tersebut, yang berbicara secara anonim.
"Mungkin saja senjata mereka dirampas setelah mereka tewas," kata sang pejabat.
Dia menambahkan bahwa polisi belum dapat mengidentifikasi korban atau kelompok militan yang terlibat.
Sumber: Reuters
Baca juga: India longgarkan jam malam di Manipur yang dilanda kekerasan
Baca juga: Sembilan tewas dalam bentrok di Manipur, India
Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2023