Tidak ada kasus daging sapi dan daging babi hutan yang dicampur di Kota Semarang

Semarang (ANTARA News) - Pemerintah Kota Semarang saat ini terus mewaspadai kemungkinan berulangnya kasus dicampurnya daging sapi dengan daging babi hutan yang ditemukan di Kabupaten Semarang dan dipastikan di Kota Semarang tidak ada kasus serupa.

"Tidak ada kasus daging sapi dan daging babi hutan yang dicampur di Kota Semarang," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang Rusdiana di Semarang, Senin.

Rusdiana memastikan setiap hari petugas di klinik hewan selalu memantau dan mengecek seluruh daging sapi yang masuk sebelum didistribusikan ke pasar.

Pengecekan daging di klinik hewan tersebut, lanjut Rusdiana, di antaranya untuk memastikan agar tidak ada daging campuran sapi dan babi hutan.

"Kami ada tim yang bertugas melakukan pengecekan daging agar tidak ada kasus daging yang dicampur antara sapi dan babi hutan," katanya.

Bahkan tidak hanya di tingkat klinik hewan, lanjut Rusdiana, tetapi di pasar juga dilakukan pengecekan ulang.

Ia mengakui pemantauan lebih terhadap kemungkinan pencampuran daging sapi dengan daging babi hutan karena biasanya kasus tersebut terjadi pada saat harga daging mahal dan stoknya tidak mencukupi.

Apalagi saat ini tingkat konsumsi daging sapi lokal lebih banyak karena daging sapi impor dibatasi.

Untuk harga daging sapi di Kota Semarang, Rusdiana menambahkan saat ini berkisar Rp85 ribu hingga Rp90 ribu per kilogram.

Pewarta: Nur Istibsaroh
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013