Konversi dari ocean thermal energy lewat arus laut. Selain itu ada bioenergi dari rumput laut dan mikro algae yang memiliki kandungan minyak yang cukup besar
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa sumber daya laut memiliki potensi sumber energi yang sangat besar sehingga perlu untuk dikembangkan.
"Konversi dari ocean thermal energy lewat arus laut. Selain itu ada bioenergi dari rumput laut dan mikro algae yang memiliki kandungan minyak yang cukup besar," Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dalam diskusi "Road to Hari Nusantara 2023" di Jakarta, Senin.
Dadan menyampaikan, berdasarkan data Kementerian ESDM tercatat energi laut Indonesia mencapai 63 Gigawatt (GW), sementara pembangkit PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) di seluruh Indonesia saat ini sebesar 73 GW.
Adapun sumber energi di sektor laut di antaranya melalui Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC) di mana listrik dihasilkan dari perbedaan temperatur yang berada di antara laut dalam dan perairan dekat permukaan untuk menjalankan mesin. Energi arus laut dihasilkan dari energi yang berupa gerakan horisontal massa air laut, dan bioenergi dari rumput laut maupun mikro algae.
Oleh karena itu, ia menilai bahwa potensi sumber energi yang berasal dari laut harus terus dikembangkan sebagai energi alternatif dari yang sudah ada saat ini.
"Rumput laut diperas untuk bioetanol, ampasnya bisa dibakar dijadikan energi listrik. Mikro algae itu mungkin di istilah kesehatan namanya Spirulina. Itu juga sumber energi yang bisa kita budidayakan," ujarnya.
Lebih lanjut Dadan mengungkapkan, pemerintah berupaya untuk meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) seiring berkurangnya produksi minyak bumi.
Selain itu, isu emisi juga menjadi perhatian dunia sehingga fokus pemerintah bergeser kepada pemanfataan energi yang rendah emisi atau bahkan bebas emisi yang diharapkan dapat menjadi energi berkelanjutan.
Terkait Hari Nusantara, Kementerian ESDM secara tidak langsung turut berkontribusi dalam penyediaan sumber energi, bahan bakar, hingga teknologi yang dapat memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
"Sektor ESDM terus melakukan upaya-upaya bagaimana bisa berkontribusi dari sisi pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di wilayah yang jauh dari pulau-pulau besar," katanya.
Diketahui, rangkaian peringatan Hari Nusantara Tahun 2023 diselenggarakan pada 10 hingga 13 Desember 2023 mendatang.
Kegiatan tersebut akan berpusat di Kota Tidore, Maluku Utara dengan mengusung tema “Merajut Konektivitas Nusantara dan Ekonomi Maritim dari Titik Nol Jalur Rempah”.
Terpilihnya Pulau Tidore sebagai pusat rangkaian kegiatan karena mempunyai sejarah sebagai titik 0 (nol) jalur rempah dalam ekspor cengkeh pertama dari Tidore ke Eropa pada 11 Desember 1521, dan kemudian tanggal ini ditetapkan sebagai Hari Rempah Nasional oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Baca juga: Energi panas laut hingga sistem cerdas menekan emisi di Qingdao
Baca juga: RI-Malaysia sepakat kembangkan studi interkoneksi listrik bawah laut
Baca juga: BRIN ungkap potensi rumput laut jadi sumber energi alternatif
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023