Beijing (ANTARA) - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Media Dunia (World Media Summit/WMS) kelima merilis pernyataan bersama pada upacara pembukaan dan sesi pleno di venue utama yang berlokasi di Distrik Nansha, Guangzhou, Provinsi Guangdong, China Selatan.
Pernyataan bersama tersebut menyatakan bahwa dunia sedang mengalami percepatan perubahan yang belum pernah terjadi selama satu abad terakhir, dan bahwa ketidakpastian serta faktor-faktor yang tidak terduga terus meningkat. Pernyataan tersebut menyerukan kepada media global untuk membangun jembatan komunikasi guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh dunia, oleh zaman, dan oleh sejarah.
KTT itu dihadiri oleh lebih dari 450 perwakilan dari hampir 200 institusi dari 100 lebih negara dan kawasan, termasuk outlet media, wadah pemikir, dan organisasi internasional.
Berfokus pada tema KTT, yaitu "Meningkatkan Kepercayaan Global, Mempromosikan Perkembangan Media" (Boosting Global Confidence, Promoting Media Development), para peserta ambil bagian dalam diskusi ekstensif untuk menyumbangkan kekuatan media terhadap pembangunan masa depan yang lebih cerah.
Fu Hua, Executive Chairman Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Media Dunia (World Media Summit/WMS) sekaligus Presiden Kantor Berita Xinhua, berpidato pada upacara pembukaan WMS kelima di Guangzhou, Provinsi Guangdong, China selatan, pada 3 Desember 2023.
Kepercayaan merupakan kata kunci bagi para pemimpin media global. Fu Hua, mengatakan dalam pidato utama pada upacara pembukaan KTT WMS kelima bahwa kepercayaan lebih berharga daripada emas ketika kita menghadapi kesulitan.
"Perkembangan sejarah, kemakmuran peradaban, dan kemajuan umat manusia mengharuskan media memikul tanggung jawab untuk memupuk persatuan dan meningkatkan kepercayaan," kata Fu.
Dia mengajak para peserta yang hadir agar menggunakan media untuk menyampaikan energi positif, memperkuat suara-suara yang mendorong perkembangan masyarakat manusia, dan mendorong negara-negara untuk bersatu dalam mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi umat manusia.
Hoaks merupakan salah satu isu yang dibahas secara intens dalam KTT tersebut. Fu mengatakan bahwa di era internet, masyarakat memperoleh informasi dari berbagai jalur yang sangat mudah diakses dan beragam, tetapi mereka juga menghadapi serangan dari berbagai jenis informasi palsu.
"Kebenaran adalah sumber kehidupan sebuah berita," kata Fu, seraya menggarisbawahi pentingnya berpegang teguh pada objektivitas dan kebenaran untuk meningkatkan kredibilitas media.
"Media harus mempertimbangkan fakta sebagai sumber berita, mencerminkan kebenaran yang objektif, menentang hoaks, dan memastikan bahwa pemberitaan bersifat akurat, adil, otoritatif, dan dapat dipercaya," kata Fu.
Meminta rekan-rekannya untuk memperkuat penelitian dan penerapan teknologi seperti 5G, AI, dan komputasi awan, Fu mengatakan media harus menanamkan teknologi baru ke dalam keseluruhan proses komunikasi berita, meningkatkan efisiensi produksi, memperkaya format produk, dan merilis lebih banyak laporan berita yang populer dan menyenangkan bagi para audiensnya.
Fu menyatakan bahwa WMS berfungsi sebagai platform penting untuk kerja sama dan komunikasi media antarnegara, dan mengatakan bahwa upaya harus dilakukan untuk menyempurnakan mekanisme multilateral ini dan memanfaatkannya semaksimal mungkin, memanfaatkan potensi kerja sama, berinovasi dalam model kolaborasi, dan memperluas jalur kerja sama.
Pihaknya pada Sabtu (2/12) menandatangani kesepakatan dengan sejumlah outlet media dan institusi dari negara-negara lain untuk memperdalam kerja sama di berbagai bidang seperti pertukaran berita, kunjungan dan pertukaran personel, serta pengembangan media terintegrasi. Kantor berita itu juga akan memperkuat proses konsultasi dan komunikasi dengan organisasi media dari berbagai negara, serta bekerja sama dengan organisasi-organisasi ini untuk membangun dan memanfaatkan mekanisme KTT tersebut secara efektif.
Iqbal Surve, Chairman Independent Media dan African News Agency, mengatakan bahwa media harus membantu masyarakat meningkatkan kepercayaan untuk membangun dunia yang lebih baik.
Sementara itu, Serik Korzhumbayev, pemimpin redaksi surat kabar Delovoy Kazakhstan, juga menyadari tantangan besar yang ditimbulkan oleh hoaks terhadap industri media. Dia meminta media untuk memikul tanggung jawab mereka dalam memverifikasi fakta dan menyebarkan informasi yang kredibel.
Para pemimpin media yang menghadiri pertemuan tersebut mengakui berbagai tantangan yang ditimbulkan oleh teknologi baru, dan mendiskusikan pentingnya memanfaatkan peluang transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dengan memanfaatkan inovasi-inovasi yang menjadi game-changer, misalnya kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), dengan lebih baik lagi.
Jika perangkat AI digunakan dengan benar, perangkat tersebut dapat membantu media meningkatkan produktivitas, memungkinkan sumber daya untuk melakukan lebih banyak peliputan di lapangan, ujar Michael Mainville, Anggota Komite Eksekutif Agence France-Presse (AFP) sekaligus Direktur Regional Asia-Pasifik AFP.
"Kita juga perlu bekerja sama, sebagai sebuah industri, untuk mengadopsi penggunaan AI dengan cara yang bertanggung jawab dan melindungi integritas berita," kata Mainville.
Untuk mengatasi berbagai tantangan bersama, outlet-outlet media di seluruh dunia perlu memperkuat pertukaran dan kolaborasi, demikian disepakati oleh para peserta.
Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2023